15 Pahlawan Wanita Indonesia, Nomor 4 Gugur di Usia 17 Tahun Lanjutkan Perjuangan Ayah
Pastinya kalian pernah mendengar Perang Diponegoro. Dibalik peristiwa penting tersebut, terdapat seorang pahlawan wanita yang gagah berani berpartisipasi dalam perang tersebut. Ia adalah Nyi Ageng Serang. Kisahnya dituliskan dalam sebuah buku berjudul “Nyi Ageng Serang”. Dalam buku tersebut dikatakan bahwa beliau merupakan pejuang wanita yang berjiwa nasionalis. Nyi Ageng Serang berjuang tanpa kenal lelah. Sama halnya dengan pejuang kemerdekaan lainnya, Ia bertekad untuk mengusir penjajah. Ia berjuang karena merasa prihatin melihat rakyat yang disayanginya dikuasai oleh bangsa lain dan dipekerjakan paksa.
Maria Walanda Maramis merupakan pahlawan wanita Indonesia dari Minahasa yang mendapat julukan sebagai Kartini dari Minahasa. Hal ini dikarenakan, pahlawan wanita yang lahir pada tanggal 1 Desember 1872 ini berupaya membebaskan perempuan dari keterbelakangan pendidikan.
Maria sempat bersekolah di Sekolah Melayu di Maumbi, Minahasa Utara, selama tiga tahun dan tak bisa melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi.
Akhirnya, Maria mendirikan organisasi bernama Percintaan Ibu Kepada Anak Temurunnya (PIKAT) untuk memajukan pendidikan kaum perempuan. Lewat PIKAT, kaum perempuan dibekali ilmu untuk berumah tangga, seperti memasak, menjahit, merawat bayi, dan lainnya. Maria terus aktif di PIKAT hingga Ia tutup usia pada tanggal 22 April 1924.
View this post on Instagram
Rohana Kuddus merupakan salah satu pahlawan wanita Indonesia yang berasal dari Sumatera Barat. Beliau juga dikenal sebagai seorang jurnalis perempuan. Rohana Kuddus lahir di Koto Gadang Agam, Sumatera Barat, dan meninggal 16 Desember 1972 di Jakarta pada usia 88 tahun.
Rohana adalah seorang tokoh pendidik sekaligus tokoh pers pertama yang memperjuangkan hak-hak perempuan lewat media cetak melalui koran Soenting Melajoe yang terbit tahun 1912.
Dia memperjuangkan Pendidikan bagi kaum perempuan di Minangkabau dengan mendirikan sekolah Kerajinan Amai Setia (KAS) dan “Roehana School”. Rohana Kuddus berhasil menyebarkan pengetahuannya seperti yang selama ini diimpikannya lewat surat kabar.
Editor: Nani Suherni