5 Tempat Ibadah di Banjarmasin yang Simpan Cerita Sejarah
JAKARTA, iNews.id - Daftar 5 tempat ibadah di Banjarmasin ini dapat menjadi referensi ketika Anda berkunjung ke Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Sejumlah tempat ibadah ini menyimpan cerita sejarah.
Keberagaman tempat ibadah di Banjarmasin merupakan bentuk dari toleransi yang ada di lingkungan masyarakat. Warga Banjarmasin didominasi oleh umat Islam, namun, di sini juga terdapat beberapa tempat ibadah untuk umat beragama lain.
Selain bentuk arsitektur bangunan yang unik, terdapat sejarah di balik bangunan tersebut bahkan ada beberapa bangunan tempat ibadah yang menjadi cagar budaya.
Berikut 5 referensi tempat ibadah di Banjarmasin yang dapat Anda kunjungi dan telah dirangkum pada Senin (04/10/2021).

Tempat ibadah di Banjarmasin yang pertama yaitu Masjid Raya Sabilal Muhtadin, terletak di tengah Kota Banjarmasin atau di Jalan Jenderal Sudirman No.1, Antasan Besar, Kecamatan Banjarmasin Tengah, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Masjid ini dibangun pada tahun 1981 di tepi barat Sungai Martapura.
Tempat ini terbagi atas bangunan utama dan menara. Bangunan utama yang cukup luas terdiri dari dua lantai, bagian bawah memiliki luas 3250 meter persegi, dan bagian bawah luasnya 2.000 meter persegi. Menara masjid mempunyai satu menara besar dengan tinggi 45 meter, dan empat menara kecil yang tingginya sama besar yaitu 21 meter.
Pada bagian atas bangunan utama terdapat kubah besar alumunium berwarna emas. Selain karena interiornya yang unik dan mewah, masjid yang terletak di tengah Kota Banjarmasin ini memiliki taman dengan kelilingi pepohonan. Suasana di sekitarnya menjadi teduh dan sejuk ketika siang hari.

Tempat ibadah di Banjarmasin selanjutnya yakni Kelenteng Suci Nurani yang telah berdiri sejak tahun 1898. Kelenteng ini merupakan saksi sejarah dari warga Tionghoa yang ada di Kota Banjarmasin.
Saat ini, Kelenteng Suci Nurani menjadi situs cagar budaya loh. Kelenteng ini sangat menarik untuk dikunjungi karena penataan ruang serta struktur bangunan yang didukung oleh ornamen khas membuat Anda seperti berada di negeri China. Hingga saat ini, Kelenteng Suci Nurani masih mempertahankan keindahan arsitektur yang ada di berbagai sudut bangunan. Kelenteng ini berlokasi di Jalan Kapten Piere Tendean No.23, Gadang, Kecamatan Banjarmasin Tengah, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Selanjutnya tempat ibadah di Banjarmasin yaitu Masjid Sultan Suriansyah atau yang biasa disebut juga dengan Masjid Kuin merupakan masjid bersejarah. Masjid ini merupakan masjid tertua di Kalimantan Selatan karena dibangun saat masa pemerintahan Sultan Suriansyah pada tahun 1526-1550 yang baru pertama memeluk agama Islam. Selain itu, bangunan masjid juga berdekatan dengan komplek pemakaman Sultan Suriansyah yang berada di tepi kiri Sungai Kuin.
Bentuk arsitektur masjid ini merupakan arsitektur dari bangunan tradisional Banjar, dengan konstruksi panggung dan atap tumpang serta bagian mihrab masjid yang mempunyai atap tersendiri yang terpisah dengan bangunan utama. Masjid Sultan Suriansyah berlokasi di Jalan Kuin Utara, Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Tempat ibadah di Banjarmasin selanjutnya adalah Masjid Jami yang terletak di Jalan Mesjid Kelurahan Antasan Kecil Timur, Kecamatan Banjarmasin Utara Kota Banjarmasin. Masjid ini juga merupakan salah satu masjid tertua yang ada di Banjarmasin, dibangun pada tahun 1777. Sebelumnya lokasi pembangunan awal berada di tepi Sungai Martapura, kemudian dipindahkan di lokasi sekarang ini pada tahun 1934.
Arsitektur masjid ini memiliki arsitektur campuran sehingga mirip dengan masjid yang ada di Pulau Jawa serta memiliki penyangga utama sebanyak 17 buah, atap masjid terbuat dari sirap (atap kayu ulin) berlapis tiga, mihrab di seputar masjid, 3 pendopo sebagai pintu utama, dan 38 pintu masuk.

Tempat ibadah di Banjarmasin yang terakhir yaitu Gereja Katedral yang berlokasi di Jalan Lambung Mangkurat No.40, Kertak Baru Ilir, Kecamatan Banjarmasin Tengah, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Arsitektur bangunan gereja masih dipertahankan hingga sekarang dibangun dengan arsitektur neo-gotik dari Eropa serta terdapat menara jam setinggi 17 meter, kecuali atap yang sudah pernah diganti. Gereja ini diresmikan pada 28 Juni 1931. Namun sejak tahun 2011 gereja ini ditetapkan menjadi cagar budaya karena merupakan gereja katolik tertua di Kalimantan Selatan.
Itu tadi 5 tempat ibadah di Banjarmasin yang bisa Anda kunjungi. Selain sebagai tempat beribadah, Anda dapat berwisata sambil belajar sejarah dibaliknya dan menikmati keindahan arsitektur bangunan yang unik.
Editor: Nani Suherni