Dia pun menuturkan, para tokoh politik yang tidak sepakat Kaltim menjadi ibu kota negara baru bisa menyampaikan penjelasan lebih relevan. Namun, video viral yang diduga Edy Mulyadi itu justu menyebutkan kata-kata yang menyakitkan.
"Kalau tidak sepakat, sampaikan dengan cara yang lebih elegan tanpa harus menyakiti atau menyinggung masyarakat maupaun kelompok adat tertentu," ucapnya.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait