Untuk itu, upaya yang akan dilakukan pertama sesuai dengan satgas stunting yakni bagaimana cara mengedukasi para calon pasangan agar tau apa yang harus mereka siapkan.
Kemudian, tiga bulan sebelum pernikahan, perempuannya harus diberikan pil penambah darah dan diberi asam folat, supaya sel telurnya betul-betul sehat dan siap dibuahi. Kemudian setelah hamil calon ibu penting untuk mengkonsumsi zat yang bergizi sehingga anaknya lahir tidak mengalami stunting.
“Ini perlu kita berikan edukasi kepada pasangan muda agar nantinya anak yang dilahirkan tidak stunting,” tuturnya.
Selain itu, BKKBN Kalsel telah membentuk 3.072 tim pendamping keluarga yang akan bertugas mendampingi keluarga yang melahirkan anak berisiko stunting, calon pengantin, ibu hamil, ibu pascamelahirkan, dan balita di bawah dua tahun.
“Jadi tugasnya untuk mendeteksi lebih dini faktor utama stunting, melakukan pendampingan dan survailens pada ibu hamil, ibu menyusui dan balita di bawah dua tahun,” katanya.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait