BANJARMASIN, iNews.id - Banjir besar yang terjadi di wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel) menimbulkan trauma bagi para korban terdampak, termasuk anak. Untuk penyembuhan trauma, Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin membawa tim dokter dan psikolog ke lokasi terdampak banjir dan membuka layanan kesehatan, Kamis (28/1/2021).
Rektor ULM Prof Dr H Sutarto Hadi mengatakan, ada dua titik pengungsian di Desa Sungai Gampa dan Desa Mahelat Lebo, Kabupaten Barito Kuala yang disambangi ULM. Di lokasi ini, tim memberikan pelayanan kesehatan sekaligus menyalurkan bantuan.
"Tim dokter dari Persatuan Dokter Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) serta mahasiswa Psikologi ULM dikomando langsung Dekan Fakultas Kedokteran ULM Dr Iwan Aflanie dalam pemberian pelayanan ke warga terdampak banjir," kata Rektor ULM di Banjarmasin.
Selain obat-obatan, tim kesehatan yang dibawa ULM juga memberikan cairan alam serbaguna "eco-enzym". Air ini dapat digunakan untuk memurnikan air keruh agar menjadi layak dikonsumsi saat pasokan air bersih sedang terkendala serta dapat membantu kesuburan tanah.
"Ada juga bantuan yang diberikan mainan anak-anak yang diharapkan dapat membantu anak-anak korban banjir untuk sejenak melupakan kesedihannya di tengah musibah yang terjadi," tutur Sutarto.
Rektor ULM yang turut didampingi Wakil Rektor II Dr Achmad Syamsu Hidayat dan Wakil Rektor III Dr Muhammad Fauzi terus berkeliling menyambangi lokasi terdampak banjir.
Salah satunya Kecamatan Jejangkit, Kabupaten Barito Kuala yang kondisi wilayahnya masih tergenang setinggi mata kaki hingga lutut orang dewasa. Saat ini, sejumlah wilayah memang masih tergenang meski debit air terus menurun setelah banjir Kalsel.
Selain membawa bantuan berupa sembako dan baju, ULM juga membawa bantuan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang sebelumnya diserahkan kepada perguruan tinggi negeri di Pulau Kalimantan itu.
Sutarto menyampaikan apresiasi atas kepedulian dan bantuan dari Ditjen Dikti terhadap bencana banjir yang melanda 11 kabupaten dan kota di wilayah Kalsel.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait