TANAH BUMBU, iNews.id - Petugas tim gabungan akhirnya menemukan dan berhasil mengevakuasi jasad delapan pekerja tambang tradisional terowongan bawah tanah Desa Mentawakan Mulia, Kecamatan Mentewe, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan (Kalsel). Para korban yang terperangkap akibat longsor itu ditemukan setelah empat hari pascakejadian itu.
Dandim 1022/NTB Letkol CPN Rahmat Trianto yang memimpin evakuasi mengatakan, para korban ditemukan dalam kondisi sudah meninggal dengan sekujur tubuh membengkak. Korban pertama ditemukan Rabu (27/1/2021), pukul 11.00 WITA
"Korban ditemukan berjarak 5 meter dari mulut terowongan," kata Dandim 1022/NTB.
Korban diketahui benama Memet, warga Desa Sungai Bakar, Kecamatan Bajuin, Kabupaten Tanah Laut. Jasad Memet mengapung di air berlumpur.
Petugas kemudian melanjutkan pencarian dan berhasil mengevakuasi korban lain bernama Saifudin. Warga asal Kecamatan Amuntai, Kabupaten Hulu Sungai Utara itu ditemukan sekitar 1,5 jam kemudian.
"Korban kedua ditemukan di lorong kering sejauh 70 meter masuk terowongan," ujar Dandim.
Evakuasi korban sempat terkendala akibat medan cukup berat. Selain itu, lorong masih dipenuhi lumpur, gelap serta kedap udara sehingga kurang oksigen.
Proses evakuasi juga sempat terhenti lantaran cuaca tidak bersahabat dan minimnya peralatan. Bahkan, kondisi ini sempat memancing keributan antara petugas dan pihak keluarga korban hingga akhirnya proses pencarian diputuskan untuk dilanjutkan pukul 16.00 WITA.
Selang 30 menit setelah proses evakuasi dilanjutkan, petugas akhirnya menemukan kedelapan korban dalam kondisi meninggal dunia.
Delapan korban longsor tambang manual kemudian dibawa ke Rumah Sakit di Batulicin untuk diautopsi. Hingga kini, baru dua korban teridentifikasi sedangkan enam lainnya masih belum diketahui identitasnya.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait