3. R.A. Kartini
Nama R.A Kartini mungkin sudah tidak asing lagi ditelinga kalian. Hari lahirnya bahkan dijadikan sebagai hari libur nasional. Perjuangannya untuk menyetarakan derajat perempuan, membuat namanya akan selalu dikenang.
Menurut Jurnal Seuneubok Lada 2(1), Raden Ajeng Kartini atau Raden Ayu Kartini lahir di Jepara pada tanggal 21 April 1897. Kartini lahir dari keluarga ningrat, ayahnya seorang bupati, sedangkan ibunya merupakan priyayi yang dihormati.
Sebagai perempuan yang lahir dari keluarga terpelajar, Kartini mendapatkan kesempatan untuk belajar dan berkenalan dengan banyak perempuan Eropa. Kartini kagum dengan cara berpikir para perempuan Eropa.
Berawal dari sanalah R.A. Kartini berkeinginan memajukan perempuan pribumi, yang mana ketika itu berada pada status sosial yang rendah. Kartini kemudian berjuang agar status sosial perempuan Indonesia bisa setara dengan kaum laki-laki masa itu. Berkat perjuangannya tersebut, R.A. Kartini disebut sebagai pahlawan emansipasi wanita. Dia juga menjadi pahlawan kemerdekaan nasional melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 108 Tahun 1964 yang dikeluarkan pada 2 Mei 1964.
4. Martha Christina Tiahahu
Martha merupakan pejuang perempuan dari Maluku yang wafat pada usia 17 tahun. Martha Christina Tiahahu lahir di Nusa Laut pada tanggal 4 Januari 1800 dan meninggal di Laut Banda pada tanggal 2 Januari 1818. Martha Christina Tiahahu seorang gadis dari Desa Abubu di Pulau Nusa Laut, putri dari Kapitan Paulus Tiahahu dari negeri Abubu, seorang pembantu Thomas Matulessy dalam perang Pattimura pada 1817.
Martha Christina Tiahahu mendampingi ayahnya dalam setiap pertempuran dan memberi semangat kepada kaum perempuan di seluruh negeri untuk ikut berjuang. Saat ayahnya ditangkap dan mendapatkan vonis hukuman tembak, Martha Christina Tiahahu berusaha membebaskan ayahnya, namun gagal.
Dia memilih bergerilya dan tertangkap hingga menemui ajal di Kapal Perang Eversten. Jasadnya diluncurkan ke Laut Banda dengan penghormatan militer. Martha Christina Tiahahu mendapatkan gelar pahlawan nasional dari Maluku pada 20 Mei 1969 melalui SK Presiden RI No. 012/TK/Th 1969.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait