Nelayan Kalsel Keluhkan Kerusakan Jaring gegara Kapal Cantrang (Foto: iNews/Zulkifli Yunus)

“Kami terpaksa kembali ke darat akibat jaring rusak, padahal hasil tangkapan belum banyak karena baru dua hari di laut. Kami biasanya menghabiskan waktu 15 hari baru kembali ke darat," katanya.

Akibat kerusakan jaring ini nelayan tidak saja rugi materi tapi juga waktu. Saat ini musim mereka ke laut untuk menangkap kepiting laut atau rajungan yang sudah setengah tahun mereka tinggalkan untuk menangkap ikan peda dan tongkol.

“Menangkap rajungan itu kami tidak sepanjang tahun, ada jeda enam bulan untuk kami kembali menangkap rajungan,” katanya.

Muhammad Ahyar Pagatan Besar nelayan lainnya mengatakan pihaknya sangat berharap kepada pihak terkait untuk menertibkan nelayan luar, terutama mereka uang menggunakan cantrang atau pun pukat.

Menurut Ahyar memang benar laut untuk masyarakat Indonesia, namun seharusnya nelayan luar menghormati nelayan lokal, terutama menyangkut daerah tangkapan.

“Gugusan gosong di ujung barat Tanjung Selatan merupakan daerah tangkapan nelayan Desa Pagatan Besar turun-temurun dan kami mennangkap rajungan tidak sepanjang tahun,” kata Ahyar.

Sejak beroperasinya, nelayan dari pesisir Utara Pulau Jawa, terutama nelayan cantrang dan pour siene, hasil tangkapan nelayan lokal semakin menurun. Dahulu satu kapal nelayan Desa Pagatan Besar dapat menghasilkan sampai 2 ton rajungan sekali melaut, saat ini empat kuwintal sudah bagus.


Editor : Nani Suherni

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network