Nelayan Kalsel Keluhkan Kerusakan Jaring gegara Kapal Cantrang (Foto: iNews/Zulkifli Yunus)

PELAIHARI, iNews.id - Jaring nelayan pesisir Kalimantan Selatan kembali rusak terkena jaring tarik nelayan luar. Peristiwa ini menimpa nelayan Desa Pagatan Besar, Kecamatan Takisung, Kabupaten Tanah Laut.

Setidaknya ada tiga kapal nelayan lokal yang mengalami kerusakan jaring. Kerusakan itu terjadi saat jaring ditebar di dekat perairan Tanjung Selatan atau sekitar 40 mil dari garis pantai Jumat (22/4/2022) dan Sabtu (23/4/2022).

Salah seorang nelayan ada yang rusak jaringnya sepanjang satu mil atau 25 set. Jaring-jaring tersebut rusak hanya beberapa hari saat melaut. Padahal biasanya satu kapal nelayan Desa Pagatan Besar setiap melaut menghabiskan waktu 15 hari.

Namun karena jaring rusak nelayan Pagatan Besar terpaksa kembali ke darat untuk memperbaiki jarring yang rusak, nelayan yang rusak jaringnya Zakaria, Ilham dan Masdian.

Masdian mengaku jaringnya rusak terkena jaring nelayan cantrang pada hari Jumat (22/3/2022) sekitar pukul 10.00. Pada awalnya dia menduga jaringnya hanya rusak sedikit, namun setelah diperiksa ternyata 25 set jaringnya atau panjangnya sekitar 1 mil tidak ditemukan.

Menghindari kerugian yang lebih besar, dia terpaksa mengangkat semua jaringnya dan kembali ke darat meski perolehan kepiting belum memadai.

“Pada awalnya saya mengira jaring yang rusak hanya 10 set, saya belum tahu kalau jaring kami yang sepanjang 25 set juga hilang,” ujar Masdian saat dikonfirmasi Senin (25/4/2022).

“Kami terpaksa kembali ke darat akibat jaring rusak, padahal hasil tangkapan belum banyak karena baru dua hari di laut. Kami biasanya menghabiskan waktu 15 hari baru kembali ke darat," katanya.

Akibat kerusakan jaring ini nelayan tidak saja rugi materi tapi juga waktu. Saat ini musim mereka ke laut untuk menangkap kepiting laut atau rajungan yang sudah setengah tahun mereka tinggalkan untuk menangkap ikan peda dan tongkol.

“Menangkap rajungan itu kami tidak sepanjang tahun, ada jeda enam bulan untuk kami kembali menangkap rajungan,” katanya.

Muhammad Ahyar Pagatan Besar nelayan lainnya mengatakan pihaknya sangat berharap kepada pihak terkait untuk menertibkan nelayan luar, terutama mereka uang menggunakan cantrang atau pun pukat.

Menurut Ahyar memang benar laut untuk masyarakat Indonesia, namun seharusnya nelayan luar menghormati nelayan lokal, terutama menyangkut daerah tangkapan.

“Gugusan gosong di ujung barat Tanjung Selatan merupakan daerah tangkapan nelayan Desa Pagatan Besar turun-temurun dan kami mennangkap rajungan tidak sepanjang tahun,” kata Ahyar.

Sejak beroperasinya, nelayan dari pesisir Utara Pulau Jawa, terutama nelayan cantrang dan pour siene, hasil tangkapan nelayan lokal semakin menurun. Dahulu satu kapal nelayan Desa Pagatan Besar dapat menghasilkan sampai 2 ton rajungan sekali melaut, saat ini empat kuwintal sudah bagus.


Editor : Nani Suherni

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network