Pj Bupati Tanah Laut Syamsir Rahman saat meninjau lubang tambang batubara yang terbakar. (FOTO: iNews/ZULKIFLI YUNUS)

TANAH LAUT, iNews.id - Penjabat (Pj) Bupati Tanah Laut Syamsir Rahman meminta pemilik lahan tambang batubara yang terbakar bertanggung jawab. Pemilik lahan harus segera memadamkan kebakaran lubang tambang batubara di Desa Desa Bukit Mulya, Kecamatan Kintap, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan yang terjadi sejak Sabtu 28 Oktober 2023 itu.

Diketahui, lubang bekas galian tambang batubara liar di Desa Bukit Mulya tersebut merupakan lahan yang masuk dalam PKP2B PT Arutmin Indonesia.

Sampai saat ini, batubara yang terbakar belum berhasil dipadamkan. Upaya pemadaman sudah berlangsung empat hari sejak Rabu (1/11) 2023.

"Saya mengimbau kepada perusahaan yang menguasai lahan itu untuk segera mengatasi kebakaran karena berdampak terhadap kesehatan masyarakat sekitar," kata Pj Bupati Tala Syamsir Rahman saat meninjau lokasi batubara terbakar, Sabtu (4/11/2023).

Desakan sama juga disampaikan relawan, pemerhati lingkungan, dan tokoh masyarakat. Akibat kebakaran itu, tiga kepala keluarga (KK) mengungsi ke tempat kerabat.

Sebab, asap batubara masuk ke dalam rumah. Bahkan Masjid Al Hidayah yang berjarak sekitar 50 meter dari lubang tambang batubara, pun terdampak. 

Jumingan, warga RT 2 Dusun I Desa Bukit Mulya mengatakan, jarak rumahnya sekitar 200 meter dari lubang tambang batubara, berencana mengungsi ke Banjarmasin.

“Saat pertama terbakar asapnya berbau menyengat dan sampai ke permukian kami. Saya sempat ingin mengungsi bersama keluarga,” kata Jumingan.

Pensiunan guru sekolah dasar itu berharap lubang batubara yang terbakar itu dapat segera dipadamkan, sehingga kehidupan warga kembali seperti biasa.

“Mudah-mudahan cepat diatasi pihak terkait, dan kehidupan warga normal kembali, terutama warga RT 11 yang berhadapan langsung dengan lubang tambang batubara yang terbakar,” ujar Jumingan.

Pujiarto relawan yang juga pemerhati lingkungan di Desa Bukit Mulya juga berharap kebakaran batubara tersebut dapat segera diatasi. Saat ini dua alat berat eksavator sudah dikerahkan untuk menimbun batu yang terbakar.

"Saya merasa prihatin dengan warga yang rumahnya sangat dekat dengan lokasi lubang batubara yang terbakar," kata Pujiarto.

“Kasihan mereka mencium asap berbau menyengat yang ditimbulkan batubara terbakar, dan sebagian terpaksa mengungsi,” ujar dia.

Lokasi batubara yang terbakar ini, tutur Pujiarto, dulu merupakan jalan lingkungan yang menghubungkan antardusun.

“Sampai malam ini api masih terlihat dari batubara yang terbakar,” kata Pujiarto melalui sambungan telepon pada Sabtu (4/11/2023) malam.


Editor : Agus Warsudi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network