Bentang utama Jembatan Sei Alalak dirancang dengan menggunakan cable-stayed dan struktur jembatan lengkung dan pertama di Indonesia. Pekerjaan Jembatan Sei Alalak mengunakan dana dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) tahun 2018 - 2021 senilai Rp278 miliar dengan kontraktor PT Wijaya Karya (Persero) Tbk-PT Pandji, KSO dengan skema pekerjaan tahun jamak (multiyears).
Pembangunan Jembatan Sei Alalak didesain untuk dapat dilintasi kendaraan dengan tonase maksimal 10 ton, lebih kuat dari struktur jembatan lama Kayu Tangi 1 yang berasal dari rangka baja kelas B dengan kemampuan menahan beban kurang dari 8 ton. Selain itu, juga telah diperhitungkan kekuatan jembatan ini dengan konstruksi tahan gempa, dan masa layanan hingga 100 tahun.
Lingkup pekerjaan pembangunan jembatan meliputi bentang utama dengan struktur cable-stayed sepanjang 130 meter, jembatan pendekat yaitu struktur pileslab 125 meter, dan pekerjaan oprit jembatan dengan panjang 425 meter.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait