Dia menilai, akar dari sentimen masalah yang terjadi antara Israel-Palestina adalah soal agama. Kedua agama saling mengutarakan kebencian.
"Bahkan orang Indonesia ini yang mungkin kenal seorang Yahudi pun tidak ikut-ikut membenci Yahudi karena alasan agama. Karena ya alasan kalau membenci Yahudi itu dapat pahala, kalau enggak membenci yahudi kafir, ada mindset seperti itu," ujar kakak kandung Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas ini.
"Begitu pula sebaliknya, ada kalangan yahudi yang merasa ras mereka yang paling (tinggi), kalau yang lain adalah ras manusia yang di bawahnya. Masalah-masalah ini yang saya masuk di dalamnya," tuturnya.
Gus Yahya mengatakan telah banyak berkomunikasi dengan pemimpin-pemimpin dari beragam agama, seperti Yahudi, Kristen soal permasalahan teologi masing-masing agama. Menurut dia, seluruh umat beragama harus memiliki fungsi untuk mendorong harmonisasi peradaban.
Editor : Reza Yunanto
Artikel Terkait