Anggota Komisi III DPR saat memotret kondisi warga di Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan yang perkampungannya banjir beberapa waktu lalu. (ANTARA/Firman)

BANJARMASIN, iNews.id - Anggota Tim Pakar Universitas Lambung Mangkurat  (ULM) Banjarmasin untuk Percepatan Penanganan Covid-19 Prof Syamsul Arifin menyebut peningkatan kasus Covid-19 di Kalimantan Selatan dua bulan terakhir sebagai dampak banjir dan mobilitas tak terkendali. Di Kalsel peningkatannya sampai dua kali lipat.

"Hampir semua provinsi di Indonesia rerata kasus harian mulai menurun tetapi tidak dengan Kalimantan Selatan, justru meningkat signifikan. Ini harus dievaluasi faktor pemicunya," katanya, Selasa (16/3/2021).

Diungkapkan Syamsul, kasus aktif dalam dua bulan terakhir di Kalsel meningkat dua kali lipat jika dibandingkan per 14 maret 2021 mencapai 2.241 dari tanggal 14 Januari 2021 dengan jumlah kasus aktif 1.128.

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan peningkatan tersebut, antara lain dampak musibah banjir pada awal tahun tadi. Hal ini berdampak pada menurunnya penerapan protokol kesehatan oleh masyarakat.

"Di samping kondisi banjir menyebabkan daya tahan tubuh warga menurun akibat hieginitas dan sanitasi yang kurang baik," ucap Guru Besar Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran ULM itu

Kemudian Syamsul juga menganalisa mobilitas masyarakat pada minggu pertama bulan Maret menunjukkan pembatasan yang mulai berkurang. Berdasarkan data peningkatan mobilitas terutama untuk kegiatan transportasi dan kegiatan kerja sekitar 15 persen.

Mobilitas berdampak pada kecenderungan transmisi Covid-19 menjadi kurang terkontrol, terutama yang tertular dari orang-orang yang tanpa gejala.


Editor : Nani Suherni

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network