Dia sempat menjabat sebagai Menteri Perhubungan Indonesia pada 2 periode yaitu 2 Oktober 1946 – 4 Agustus 1949 dan 6 September 1950 – 30 Juli 1953. Pada tanggal 9 April 1957, beliau terpilih menjadi Perdana Menteri Indonesia ke-10 menggantikan Ali Sastroamidjojo.
Selama kurang lebih 2 tahun menjabat sebagai Perdana Menteri, Djoeanda terkenal dalam cetusannya yaitu Deklarasi Djoeanda yang menegaskan wilayah kedaulatan maritim Indonesia untuk kemudian diresmikan menjadi UU No.4/PRP/1960 tentang Perairan Indonesia. Dalam Deklarasi Djoeanda sendiri ada beberapa poin yang terlampir yaitu, Indonesia mempunyai corak tersendiri sebagai negara kepulauan serta merupakan satu kesatuan sejak dahulu kala dan juga menentang ketentuan ordonansi 1939 yang dianggap dapat memecah belah keutuhan NKRI.
4. Sam Ratulangi
Dr Gerungan Saul Samuel Jacob Ratulangi (GSSJ Ratulangi) atau lebih dikenal dengan nama Dr Sam Ratulangi. Sam Ratulangi sering disebut sebagai tokoh multidimensional. Dia dikenal dengan falsafah hidupnya 'Si tou timou tumou tou' yang artinya manusia baru dapat disebut sebagai manusia, jika sudah dapat memanusiakan manusia lainnya.
Sam Ratulangi sering disebut sebagai tokoh multidimensional. Dia dikenal dengan falsafah hidupnya 'Si tou timou tumou tou' yang artinya manusia baru dapat disebut sebagai manusia, jika sudah dapat memanusiakan manusia lainnya.
Sam Ratulangi merupakan anak ketiga dari pasangan Yozias Ratulangi dan Agustius Gerungan yang lahir di Tondano, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. Ratulangi merupakan perintis, penegak dan pembela kemerdekaan Republik Indonesia. Dia pahlawan Kemerdekaan Nasional yang telah menyerahkan seluruh jiwa raganya untuk mengejar cita–cita Indonesia merdeka, bersatu, adil dan makmur.
5. Frans Kaisiepo
Frans Kaisiepo lahir di Pulau Biak pada 10 Oktober 1921. Dia merupakan satu di antara tokoh Papua yang dianugerahi gelar pahlawan nasional berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 077/TK/1993. Sepanjang hidupnya, Gubernur Provinsi Papua keempat ini berjuang untuk mempersatukan Irian Barat (Papua) dengan Indonesia.
Dia juga orang Papua yang pertama kali mengibarkan Merah Putih di Tanah Papua. Bahkan pada masa kependudukan Belanda, dia gencar menggemakan nyanyian lagu Indonesia Raya.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait