Makam Pangeran Arya Dillah, putra Pangeran Sultan Maulana Hasanuddin Banten. (Foto: Okezone/Doddy Handoko)

Tidak lama kemudian, dengan kesaktian yang dimilikinya, pohon beringin itu ditiup oleh dirinya hingga seluruh daunnya rontok. Tidak ada daun yang rusak atau tertinggal di pohonnya walaupun hanya selembar.

“Setelah berhasil menjawab tantangan Hasanuddin, ia akhirnya diakui sebagai anak raja Banten dan namanya menjadi Pangeran Arya Dillah,” ujar juru kunci makam Arya Dillah di Banten Lama.

Setelah dirinya diakui sebagai anak raja Banten, Pangeran Arya Dillah diberi tugas ayahnya untuk mengusir semua dedemit yang ada di sekitar keraton. Setelah itu, dia pergi ke perairan Teluk Banten untuk melakukan tugas yang sama sehingga petilasannya sampai sekarang dikenal dengan sebutan Karang Hantu atau Karangantu.

Karangantu ini bersebelahan dengan Selat Sunda, kemudian dibuat menjadi pelabuhan bernama Karangantu. Pada zaman dahulu tempat ini menjadi pusat perdagangan kerajaan Banten.

Pangeran Arya Dillah pun berjasa dalam menaklukkan Prabu Pucuk Umun di Banten Girang dan bersama-sama dengan Maulana Yusuf berhasil menghancurkan pusat kekuasaan Kerajaan Sunda di Pakuan Pajajaran.

Ketika Maulana Muhammad Nasrudin menjadi penguasa Banten, kesaktiannya diperlukan oleh sultan yang berencana hendak menyerang Palembang. Atas perintah Maulana Muhammad, dia berangkat ke Palembang untuk menaklukkan negeri tersebut. Akan tetapi, di tempat inilah pasukan yang dipimpinnya mengalami kekalahan hingga Arya Dillah pun gugur.

"Sampai sekarang makamnya dikeramatkan! Tapi saya tidak mendengar keturunan Arya Dillah itu,” ujar Tubagus Fathul Adzim Chatib, keturunan Sultan Maulana Hasanuddin.


Editor : Nani Suherni

Sebelumnya
Halaman :
1 2 3

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network