Pusaka tersebut berupa salah satu sungkul pucuk tiang dari empat tiang masjid, yang terbuat dari kayu ulin dengan warna hitam pekat.
“Saya merasa beruntung secara tidak sengaja saat berziarah pada 30 Zulhijah 1442 hijriah lalu diperkenankan memegang pucuk tiang yang paling kecil. Sebelumnya (pusaka) disimpan oleh ahli waris di rumahnya, dan tahun 2019 dikembalikan hingga disimpan pada lemari kaca pada Masjid Banua Lawas,” kata Nurliani.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait