Warga Bumi Makmur Tanah Laut Heboh, Pencari Burung Temukan Mayat Pria di Sawah

TANAH LAUT, iNews.id - Warga Kecamatan Bumi Makmur, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan  elatan, dihebohkan oleh penemuan mayat pria tanpa identitas di tengah sawah. Mayat itu ditemukan oleh pencari burung.

Saat ditemukan, jasad tanpa busana tersebut sudah menghitam. Kronologi penemuan jasad berawal saat warga sekitar lokasi kejadian hendak mencari burung pada Senin (11/09/2023) sekitar pukul 19.00 Wita.

Baca Juga

Qori asal Iran Juara 1 Tilawah Quran Internasional di Ajang Gema Alquran Tanah Laut Kalsel 

Saat melintas di kawasan persawahan RT 02/01 Desa Birayang Atas, Kecamatan Bumi Makmur, pencari burung itu melihat benda di atas tumpukan jerami.

Warga tersebut kemudian melaporkan temuannya kepada aparat desa, dan selanjutnya aparat desa setelah memastikan yang ditemukan itu sesosok mayat, langsung melapor ke Polsek Kurau.

Baca Juga

Detik-Detik Pohon Tua Dirobohkan di Tanah Laut Kalsel, Berusia Lebih dari 50 Tahun

Kapolsek Kurau Iptu Mujiono menugaskan anggota untuk memastikan laporan warga tersebut dan langsung mengevakuasi jasad berjenis kelamin laki-laki itu ke RSUD Hadji Boejasin Pelaihari.

Baca Juga

Gema Al Quran MTQ Nasional dan Internasional di Tanah Laut Resmi Dimulai

“Tadi malam ada laporan warga mengenai penemuan mayat, setelah anggota kami mendatangi lokasi ternyata memang ada jasad yang sudah menghitam di tengah sawah,” kata Kapolsek Kurau saat dikonfirmasi, Selasa (12/09/2023).

Iptu Mujiono menyatakan, selain jasad tersebut, petugas juga menemukan baju dan sandal jepit. “Sampai sejauh ini belum ada laporan warga setempat yang melaporkan kehilangan kerabatnya,” ujar Iptu Mujiono.

Baca Juga

Dokter Peduli Karhutla Kalsel, Beri Pengobatan Gratis bagi Warga dan Petugas di Tanah Laut

Sementara itu, Hendro petugas kamar jenazah RSUD Hadji Boejasin Pelaihari mengatakan, kemungkinan besar jasad tersebut meninggal lebih dari satu minggu. Sampai saat ini jasad Mr X masih berada di ruang jenazah RSUD Hadji Boejasin Pelaihari.

Editor: Agus Warsudi