Tangani Karhutla, Kapolda Kalsel Sebut Butuh Helikopter Water Bombing

BANJARMASIN, iNews.id - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi di sejumlah wilayah di Kalimantan Selatan (Kalsel). Lokasi titik api ada yang tersebar di wilayah sulit dijangkau tim satgas darat hingga membutuhkan helikopter water bombing untuk penanganannya.
Kapolda Kalsel Irjen Pol Andi Rian R Djajadi mengatakan, pengeboman air dengan helikopter ini diperlukan untuk penanggulangan karhutla.
"Jadi ada beberapa lokasi lahan gambut terbakar tidak bisa ditembus untuk pemadaman, makanya diperlukan water bombing," ujarnya, Kamis (25/5/2023).
Kapolda mengaku sudah berkoordinasi dengan gubernur dan sekda agar bisa melakukan pengajuan bantuan helikopter water bombing ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Dia berharap pemerintah pusat bisa menyetujui agar upaya penanggulangan karhutla di Kalsel bisa optimal untuk wilayah yang sulit dijangkau lewat akses jalan darat. Terutama pada wilayah yang bisa berdampak pada terganggunya penerbangan di bandara akibat dampak kabut asap.
Diakuinya, dalam beberapa hari terakhir telah muncul titik api di sejumlah wilayah seiring tidak adanya hujan seperti di Kota Banjarbaru, Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan, Tanah Laut dan Kotabaru.
Melalui aplikasi Berantas Kebakaran Hutan dan Lahan (Bekantan) milik Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Kalsel, polisi terus melakukan pemantauan hotspot dan secepatnya diinformasikan ke petugas terdekat untuk dipadamkan jika betul api yang membakar lahan.
Meski begitu, Kapolda menyebut belum ada temuan lahan sengaja dibakar atau api yang memang muncul tanpa diketahui penyebabnya.
"Saya sudah perintahkan jika ada yang membakar lahan tangkap dan proses hukum sembari terus mengedukasi masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara membakar," ucapnya.
Editor: Donald Karouw