Sembunyi di Plafon, Ini Kronologi Lengkap Suami Bacok Istri Bersetubuh dengan Selingkuhan

KUTAI KARTANEGARA, iNews.id – Amarah AP (38) warga kawasan Jalan Gunung Pegat, RT 35 Kelurahan Melayu, Kecamatan Tenggarong, Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimatan Timur tak terbendung melihat istrinya bersetubuh dengan pria selingkuhan.

AP yang sebelumnya sudah bersembunyi di plafon rumahnya kemudian turun lalu membacok istri dan pria selingkuhannya dengan senjata tajam.

Baca Juga

Beredar Video Istri Selingkuh Dibacok Suami, Telanjang Berlumur Darah Minta Tolong

Kronologi pembacokan itu bermula saat AP (38) curiga jika istrinya telah berselingkuh. Dia lalu mengelabui istrinya dengan beralasan akan pergi ke Desa Jonggon. 

Setelah itu pelaku kembali ke rumah melalui pintu belakang dan sembunyi di plafon selama 2 jam. Tak lama kemudian, AP melihat ada pria masuk rumahnya dan menyaksikan sang istri bersetubuh dengan pria selingkuhannya tersebut.

Baca Juga

Sembunyi di Plafon, Suami Intip Istri Bersetubuh dengan Selingkuhan lalu Bacok Keduanya

"Sebelum kejadian, pelaku sudah menaruh curiga istri selingkuh," kata Kapolsek Tenggarong Iptu Nursan, Sabtu (1/2/2022). 

Pelaku lalu mengambil pisau daging dan merusak pintu yang berbahan tripleks. Begitu pintu terbuka, pelaku AP membacok korban K yang lari lewat jendela dalam keadaan tanpa busana. 

Tertinggal istrinya EA yang kemudian dibacok pelaku 5 kali di beberapa bagian tubuh. Setelah itu, pelaku AP pergi meninggalkan rumahnya dan menyerahkan diri ke Polsek terdekat.

Korban K dan EA yang dalam kondisi berlumuran darah kemudian dibawa warga ke Rumah Sakit Parekesit. Sang istri EA yang sempat kritis kini kondisinya perlahan membaik setelah mendapat tranfusi empat kantong darah. Sementara pelaku AP ditahan Polsek Tenggarong untuk kepentingan penyelidikan.

Menurutnya, anggota sudah memasang garis polisi dan melakukan tindakan olah TKP serta memeriksa saksi-saksi. Kasusnya kini dalam tahap penyelidikan.

Hasil pemeriksaan, pelaku selama ini jarang berada di rumah sebab dia berada di Kabupaten Kutai Barat (Kubar) untuk berdagang pakaian. 

Editor: Kastolani Marzuki