Ngaku Petunjuk Ilahi, Lansia Sebar Pamflet Ujaran Kebencian di 14 Kota Indonesia Keliling Numpang Tronton
BANJARMASIN, iNews.id - Lansia berinisial WA (61) tersangka penyebaran pamflet ujaran kebencian di 14 kota Indonesia rupanya modal menumpang tronton untuk pindah ke tujuannya. Dia bahkan menyebutkan aksinya ini atas petunjuk Ilahi.
Dalam gelar perkara yang digelar di Aula Mathilda Batlayeri Polda Kalsel, Banjarmasin, Jumat (27/10/2023), WA mengaku selama ini menumpang tronton saat hendak memasang pamflet di ratusan titik di Indonesia. Sementara untuk istrirahat dia memanfataan pom bensin.
"Pasang bisa pagi, siang atau sore. Kalau malam mencari penginapan di pom bensin istirahat," ucap WA.
"Jalan dari kota ke kota naik apa?," tanya Kapolda Kalsel Irjen Pol Andi Rian Djajadi.
"Numpang-numpang tronton pak," kata WA.
"Ya itu petunjuk Ilahi Pak," ujar WA lagi.
Sebelumnya, Irjen Pol Andi Rian Djajadi menyebutkan WA ditangkap pada Jumat 29 September 2023 pukul 15.30 WITA di Kecamatan Bati-bati Kabupaten Tanah Laut, Kalsel. Petugas menemukan barang bukti yang disita berupa 48 lembar poster pamplet yang belum terpasang, 4 buah spidol, 2 buah gunting, 1 bundel potongan poster pamplet, dan 3 botol lem kertas.
Aksi WA rupanya mulai terendus dari berawal dari ada selebaran pamflet /poster yang berisi ujaran kebencian rasis yang ditemukan pada 19 titik diseputaran Kawasan Pelabuhan Trisakti Banjarmasin, pada tanggal 18 September 2023.
Rupanya selain di Kalimantan Selatan, pelaku WA juga menyebarkan, memasang, dan menempel selebaran berisikan ujaran kebencian/rasis di 277 titik di 14 Kota di Indonesia. Rinciannya 5 titik di Jakarta Timur, 16 titik di Bandung, 30 titik di Semarang, 33 titik di Surabaya, 3 titik di Solo, 13 titik di Lampung, 2 titik di Palembang, 16 titik di Jambi, 30 titik di Pekanbaru, 2 titik di Medan, 33 titik di Palangkaraya, 10 titik di Sampit dan 15 titik di Pontianak.
Diketahui jika selebaran yang tersebar itu memperlihatkan tiga gambar senjata tradisional Indonesia. Terlihat dalam isi pamflet itu ada kata-kata yang menginggung etnis China.
Editor: Nani Suherni