Muncul Kabar Maju jadi Wapres Filipina, Duterte: Banyak Orang Mendorong Saya
MANILA, iNews.id - Pemerintahan Rodrigo Duterte di Filipina akan berakhir pada Juni 2022. Tak bisa mencalonkan diri sebagai presiden dua periode, Duterte pun dikabarkan tak keberatan jika mencalon diri jadi wakil presiden.
Duterte menyebut ada desakan agar maju sebagai wakil presiden dari partai berkuasa, PDP-Laban. Dia pun terpanggil untuk maju lagi karena ada urusan yang belum selesai, termasuk perang melawan narkoba di Filipina.
Diketahui, bahwa aturan di Filipina melarang pemimpin menjabat dua kali periode di posisi yang sama.
"Ada banyak orang mendorong saya untuk mencalonkan diri sebagai wakil presiden. Itu ide yang bagus, terutama jika kita berbicara tentang masalah narkoba. Saya mengkhawatirkan generasi mendatang," kata Duterte, dalam pidatonya, Rabu (16/6/2021), seperti dilaporkan Reuters.
Pernyataan itu disampaikan sehari setelah jaksa Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mendapat izin untuk menggelar penyelidikan atas kematian ribuan orang dalam perang melawan narkoba selama pemerintahan Duterte.
Juru bicara kepresidenan Harry Roque mengatakan, Duterte tidak akan bekerja sama dengan ICC karena Filipina sudah menarik keanggotaan dari ICC.
Status Roma yang menjadi dasar pembentukan ICC memberikan yurisdiksi untuk menyelidiki kejahatan yang dilakukan di sebuah negara selama dia menjadi anggota. Rumor yang berkembang Duterte ingin tetap berkuasa dan siap menjadi pendamping presiden. Pemilihan umum presiden dan wakil presiden di Filipina digelar terpisah.
Editor: Nani Suherni