get app
inews
Aa Text
Read Next : Jokowi Hadiri Prosesi Kirab Jenazah Raja Surakarta Pakubuwono XIII ke Imogiri

Minta Pemda Perketat Tempat Isolasi, Jokowi: Jangan Sampai Ada Pasien Positif Corona Lari

Senin, 04 Mei 2020 - 12:21:00 WITA
Minta Pemda Perketat Tempat Isolasi, Jokowi: Jangan Sampai Ada Pasien Positif Corona Lari
Presiden Joko Widodo. (Foto Ist)

JAKARTA, iNews.id - Presiden Joko Wiodo meminta pemerintah daerah (pemda) mengawasi ketat penerapan isolasi bagi pasien terkait virus corona di daerahnya masing-masing. Dia tidak ingin pasien terkait virus corona kabur dari rumah sakit.

"Jangan sampai ada pasien positif masih bisa lari dari rumah sakit atau pasien dalam pengawasan (PDP) masih bisa beraktivitas ke sana kemari," ujarnya saat membuka rapat terbatas bersama menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju di Jakarta, Senin (4/5/2020).

Diketahui, pasien positif corona melarikan diri dari ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Praya, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (28/4/2020) malam.

Pasien dengan nomor kasus 223 berinisial LS (50) tersebut kabur dari ruang isolasi dengan cara memanjat jendela. Pasien itu diketahui sudah tidak berada di tempat selepas salat isya.

Selain itu, mantan Gubernur DKI itu meminta pemerintah pusat dan pemerintah daerah mengevaluasi penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang telah dilakukan di sejumlah kabupaten, kota, dan provinsi. Menurutnya, penerapan PSBB harus ketat dan efektif memutus penyebaran corona.

Dia mengatakan evaluasi diperlukan agar tak ada daerah yang menerapkan PSBB secara berlebihan atau justru kendor.

"Saya ingin memastikan penerapan PSBB di empat provinsi dan 22 kabupaten kota harus ketat dan efektif, harus dilihat mana yang penerapan kebablasan dan mana yang kendor," kata Jokowi.

Dia berharap setelah dievaluasi ada perbaikan penerapan PSBB sehingga menjadi lebih efektif. Jokowi pun mengingatkan kepala daerah agar penerapan PSBB memiliki target terukur.

Seperti target sampel yang diuji dan pengujian tes swab untuk melakukan penelusuran kasus positif. Hal itu untuk memastikan pelacakan telah dilakukan secara agresif.

Editor: Faieq Hidayat

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut