Kekeringan Hantui Petani Tala, Tanah Sawah Mulai Retak

Kekeringan Hantui Petani Tala, Tanah Sawah Mulai Retak
Kekeringan Hantui Petani Tala, Tanah Sawah Mulai Retak (Foto: iNews/ Zulkifli Yunus)

PELAIHARI, iNews.id - Kekeringan akibat musim kemarau mulai menghantui petani di Kabupaten Tanah Laut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel).  Ada ratusan hektare sawah yang gagal ditanami padi akibat kekeringan bahkan tanahnya sudah retak-retak.

Beberapa petani terpaksa menggunakan mesin pompa untuk mengalirkan air ke sawah mereka. Saat ini sebagian besar petani menanam padi unggul atau jenis IR.

Sesuai perhitungan, petani di Kecamatan Pelaihari memilih menanam padi unggul karena hanya butuh waktu sekitar 100 hari. Sedangkan padi lokal memerlukan waktu sekitar enam bulan.

Biasnaya petani yang menanam padi lokal banyak yang gagal karena sawah mereka cepat keringnya dan juga diserang hama. Sekarang untuk mengatasi kekeringan, petani melalui kelompoknya masing-masing memanfaatkan pompa air untuk mengalirkan air ke sawah mereka.

Pompa air tersebut dipinjam dari Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Tala. 

Salah satu petani, Ramnah mengatakan saat ini ia hanya bercocok tanam padi lokal jenis siam lani yang masa panennya lima bulan dan sebagian padi unggul. Hanya saja untuk mengairi sawahnya Ramnah dan suaminya terpaksa menaikkan air dari sungai dengan pompa.  Kegiatan itu dia lakukan dua kali dalam seminggu.

"Tanah ini memang kekurangan air. Padahal tahun dulu kita malah kebanyak air," ucap Ramnah, Selasa (23/5/2023).

Editor : Nani Suherni

Halaman : 1 2

Follow Berita iNewsKalsel di Google News

Bagikan Artikel:

Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews.id tidak terlibat dalam materi konten ini.