BANJARMASIN, iNews.id - Prajurit Batalyon Kendaraan Amfibi Pengangkut Artileri 1 Marinir (Yon Kapa 1 Mar) melaksanakan latihan mengemudi laut. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Kolam Uji Arung Resimen Kavaleri 1 Marinir Kesatrian Marinir Hartono Cilandak Jakarta Selatan, Rabu (1/2/2023).
Kegiatan diawali dengan pengecekan personel dan material dilanjutkan dengan latihan mengemudi laut Kendaraan Amfibi Pengangkut Artileri (KAPA) K-61. Pada pelaksanaanya, kegiatan ini lebih memfokuskan pengemudi dalam gerak taktis manuver kendaraan tempur (ranpur) di laut.
Selain itu, latihan dilaksanakan sebagai upaya satuan dalam menyiapkan dan menyediakan pengemudi ranpur yang andal dalam mendukung tugas pokok satuan di masa mendatang.
Latihan juga bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan prajurit dalam menguasai materi mengemudi di laut sebagai uji kesiapan pengawak ranpur selama melaksanakan pembinaan di satuan.
"Tolok ukur keberhasilan satuan dalam melaksanakan latihan maupun penugasan tidak terlepas dari keberhasilan crew ranpur dalam menyiapkan kendaraan tempurnya, agar selalu dalam kondisi siap tempur," ujar Komandan Batalyon (Danyon) Kapa 1 Mar Mayor Marinir Imran Yusuf dikutip dari laman TNI AL, Sabtu (4/2/2023).
Dia juga berpesan, agar selama melaksanakan penyiapan Ranpur maupun kegiatan lainnya tetap dilaksanakan dengan gembira dan semangat.
Mengenal Ranpur KAPA K-61 Korps Marinir TNI AL
KAPA K-61 merupakan salah satu alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI Angkatan Laut (AL). Meski usianya telah mencapai 60 tahun beroperasi di Indonesia, ranpur KAPA K-61 di tangan para prajurit TNI AL masih sangat terawat baik.
Dikutip dari laman TNI, KAPA K-61 disebut legendaris, Si Penyambung Lidah Operasi Amfibi ini telah banyak mendukung banyak operasi tempur Korps Marinir TNI AL. Selain itu, K-61 juga berperan aktif dalam beberapa kali operasi kemanusiaan, seperti evakuasi saat terjadi bencana banjir.
Fungsi utama dari ranpur ini, untuk membawa senjata artileri dari kapal jenis LST (Landing Ship Tank) atau LPD (Landing Platorm Dock) hingga menuju area Howitzer steling di daratan. Bobot maksimal (termasuk payload) K-61 mencapai 14.000 kg, dengan berat di air 9.550 Kg dan berat di darat 12.550 Kg.
Ranpur peninggalan perang dingin ini juga banyak dipakai oleh negara-negara sehabat Uni Soviet, di Asia Tenggara, Vietnam diketahui juga menggunakan K-61.
Sosok kendaraan amfibi ini pertama kali terlihat pada tahun 1950 di negara asalnya K-61 juga disebut sebagai GPT. Selain bisa berenang di laut, K-61 juga cocok untuk mengarungi sungai.
Daya angkut, KAPA K-61 mencapai tiga ton saat melaju di darat. Sedangkan saat melaju di air bisa mengangkut hingga beban enam ton.
Editor : Kurnia Illahi
Follow Berita iNewsKalsel di Google News