BANJARMASIN, iNews.id - Tradisi lomba dentuman meriam bambu di pedesaan Kecamatan Batu Benawa, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan saat malam Lebaran Idul Fitri tidak ada. Kegiatan di desa tersebut juga sepi.
Padahal Idul Fitri tahun sebelum ada wabah pandemi virus corona atau Covid-19 saat malam Lebaran hampir semalam suntuk membunyikan meriam bambu. Bahkan berlomba atau seakan perang-perangan dalam membunyikan meriam bambu antar seberang menyeberang dengan posisi berseberangan sungai atau Kali Benawa.
17 Desa di Hulu Sungai Utara Belum Terima BLT-DD
Salah satu warga, Aluan Mati Mohammad Ilmi Muhran (60) mengatakan tidak adanya kegiatan membunyikan meriam bambu karena harga minyak juga naik.
"Namun, dalam beberapa tahun terakhir atau seiring naiknya harga minyak tanah (orang kampung menyebutnya minyak gas), lomba membunyikan meriam bambu sudah tidak ada lagi," ucap Aluan, Minggu (24/5/2020).
Kesadaran Warga Hulu Sungai Selatan Pakai Masker saat di Pasar Cukup Baik
Selain harga minyak naik, menurut dia warga juga dianjurkan di rumah selama wabah virus corona. "Terlebih dengan adanya anjuran untuk tidak mengumpulkan orang banyak atau tinggal di rumah saja. Lomba atau adu membunyikan meriam bambu tidak ada sama sekali," kata pensiunan pegawai negeri sipil (PNS) itu.
Editor: Faieq Hidayat