Hadapi Lonjakan Covid-19, Dinkes Banjarmasin Tambah Tempat Tidur RS Sultan Suriansyah
BANJARMASIN, iNews.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan akan menambah tempat tidur di Rumah Sakit Sultan Suriansyah (RS-SS) untuk menghadapi lonjakan pasien Covid-19.
Penambahan tempat tidur itu perlu dilakukan mengingat daya tampung pasien di RS yang mulai beroperasi pada 24 September 2019 atau bertepatan HUT Ke-493 Kota Banjarmasin tersebut, saat ini hanya dapat menampung 50 pasien Covid-19.
"Jadi RS Sultan Suriansyah ini hanya memiliki 100 tempat tidur pasien rawat inap, sebesar 50 persen dikhususkan bagi pasien Covid-19, sisa 50 persennya bagi pasien umum," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Machli Riyadi, Sabtu (19/6/2021)
Menurut dia, daya tampung ini tidak mencukupi jika terjadi lonjakan penularan Covid-19, sehingga tetap akan dirujuk ke RSUD Ulin Banjarmasin atau RSUD Ansari Saleh Banjarmasin milik pemerintah provinsi.
"Dua RSUD milik pemprov ini kan rujukan pasien semua daerah. Padahal kita miliki RS sendiri untuk warga kota ini agar bisa kita tampung dan layani sendiri," katanya.
Machli Riyadi mengatakan, untuk mengoptimalkan RS Sultan Suriansyah bagi pelayanan warga Kota Banjarmasin, Dinkes telah mengusulkan anggaran kesiapan fasilitas dan sarana, salah satunya menambah tempat tidur pasien.
Menurut dia, gedung utama RS Sultan Suriansyah sudah berdiri, namun belum bisa digunakan karena memerlukan penyempurnaan, baik lantainya dipasang kramik dan lainnya hingga tempat tidur pasien.
"Kita usulkan anggaran Rp25 miliar untuk semua itu," ujarnya.
Dia juga mengatakan tentang usulan anggaran Rp19,5 miliar pada 2022 untuk keperluan pembebasan lahan guna parkir kendaraan.
"Memang saat ini penuh sekali lahan parkirnya sudah mulai tidak cukup sehingga kita perlu anggaran sekitar Rp19,5 miliar untuk membebaskan lahan yang di samping IGD untuk kita usulkan," paparnya.
Machli Riyadi mengungkapkan untuk optimalisasi RS agar benar-benar beroperasi sebagaimana mestinya seperti RSUD, anggaran penyempurnaan itu mencapai Rp125 miliar.
Editor: Kastolani Marzuki