DPRD Kalsel Nilai Data APD Perlu Sikronisasi agar Tidak Tercecer

BANJARMASIN, iNews.id - Wakil Ketua DPRD Kalimantan Selatan, Muhammad Syaripuddin menilai data Alat Perlindungan Diri (APD) untuk penanganan virus corona (Covid-19) perlu sinkronisasi. Tujuannya agar semua tenaga medis memakai APD dalam melayani pasien.
"Sinkronisasi atau akurasi data APD itu perlu guna memudahkan perencanaan dan penanganan Covid-19 sehingga tidak ada yang tercecer atau dengan alasan petugas tidak memiliki," ujarnya di Banjarmasin, Rabu (6/5/2020).
Syarippudin juga mengaku sempat mempertanyakan data APD tersebut saat rapat bersama Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kalsel pada Senin (4/5/2020). Menurut dia, ada ketidaksinkronan data APD dalam rangka penanganan Covid-19 di Kalsel.
Sebagai contoh berdasarkan keterangan Gugus Tugas Pusat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia APD data pusat 27.000 dan Kalsel 22.400. Kemudian masker bedah data pusat 23.000 dan Kalsel 19.000.
Hal tersebut, menurut pria yang akrab dengan sapaan Bang Dhin, fasilitas pelayanan kesehatan seperti menghemat. Padahal dalam penanganan wabah corona, tenaga medis membutuhkan APD.
"Padahal fasilitas pelayanan kesehatan tersebut sangat urgen, terlebih dalam penanganan Covid-19 agar permasalahan virus yang membahayakan atau mengancam jiwa manusia itu segera berakhir," lanjutnya.
Atas hal itu, dia menambahakan ada tenaga medis yang membeli APD dengan memakai uang pribadi. "Oleh karena seakan menghemat itulah, ada tenaga medis yang beli pakai uang sendiri. Hal tersebut semestinya tidak terjadi dan tak bisa kita biarkan," katanya.
Editor: Faieq Hidayat