Cek Vaksinasi di Kalsel, Kapolri: Harus Maksimal demi Hadapi Lonjakan Covid-19

BANJARMASIN, iNews.id - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau secara langsung akselerasi vaksinasi serentak di Gedung Sultan Suriansyah, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel), Kamis (10/2/2022). Dalam kesempatan ini, Kapolri juga memantau pelaksanaan vaksinasi secara virtual pada 4.988 tempat di 34 provinsi se-Indonesia.

Kapolri mengingatkan, target vaksinasi pada hari ini untuk di Kalsel sebanyak 21.000 dosis. Dia pun mengapresiasi jajaran Forkopimda yang telah bersinergi dan berusaha keras melakukan akselerasi percepatan vaksinasi untuk masyarakat. 

Baca Juga

Tinjau Vaksinasi di Banjarmasin, Kapolri Dorong Semua Daerah Capai Target 100 Persen

"Tentunya dalam kesempatan ini saya ucapkan terima kasih, apresiasi atas kerja keras, kerja sama dari TNI-Polri dan seluruh pemda baik provinsi, kotamadya maupun kabupaten yang terus bekerja sama membantu percepatan program akselerasi vaksinasi nasional," ujar Kapolri, Kamis (10/2/2022).

Dia menuturkan, angka harian Covid-19 mengalami kenaikan. Tercatat kemarin angka positif Covid-19 sebanyak 46.000 atau meningkat 10.000 dibanding hari sebelumnya. Bahkan angka tersebut hampir mendekati puncak jumlah positif harian Covid-19 di Indonesia pada Juli 2021.

Baca Juga

Kapolri Tinjau Vaksinasi dan Isoter di Babel, Minta Forkopimda Cegah Lonjakan Covid-19

Namun Sigit menegaskan, terjadinya lonjakan kasus Covid-19 harus dihadapi dengan upaya yang maksimal dari seluruh pihak dalam melakukan penanganan dan pengendalian pandemi. Segala strategi harus dilakukan untuk menekan angka harian. Yang paling terpenting, masyarakat harus tetap tenang dan tidak panik dalam menghadapi penyebaran Covid-19. 

"Tentunya ini menjadi kewaspadaan bagi kita semua untuk kemudian bersiap-siap, walaupun dalam kesempatan ini kita ingatkan masyarakat tak perlu panik. Namun upaya menghadapi lonjakan ini kita harus lakukan dengan maksimal," ujar Sigit.

Baca Juga

Kapolri Diagendakan Hadiri Vaksinasi 3.000 Anak dan Lansia di Banjarmasin

Adapun untuk menghadapi lonjakan kasus Covid-19, mantan Kabareskrim Polri ini menuturkan salah satu strateginya dengan mempercepat akselerasi vaksinasi yang wilayahnya belum 100 persen.

Dari data yang dia terima, untuk vaksinasi dosis pertama secara nasional sudah mencapai 89 persen sehingga diharapkan secepatnya mencapai 100 persen.

Baca Juga

Cek Kesiapan Travel Bubble, Kapolri : Harus Sesuai SOP dan Protokol Kesehatan

Kapolri juga meminta bagi masyarakat yang sudah melaksanakan vaksinasi sebanyak dua kali dan memasuki masa enam bulan agar melaksanakan vaksinasi ketiga atau booster.

"Karena ini sangat penting sebab kecenderungan setelah enam bulan tingkat imunitas menurun. Jadi mau tak mau harus dilaksanakan vaksin untuk kemudian meningkatkan imunitas," ucap Sigit.

Baca Juga

Kapolri : di Masa Sulit Pandemi Covid-19, Pers Garda Terdepan Menjaga Optimisme

Lebih lanjut, mantan Kapolda Banten ini menuturkan vaksinasi sangat penting untuk menghindari fatalitas jika terpapar Covid-19. Dari data, rata-rata memang yang sudah divaksin dua kali atau booster bisa terkena Omicron namun kecenderungannya tanpa gejala atau gejala ringan.

"Utamanya yang belum vaksin atau belum lengkap khususnya lansia atau komorbid memang ada beberapa yang mengalami fatalitas atau meninggal. Tolong ingatkan keluarga, tetangga atau masyarakat yang memiliki usia lansia segera vaksinasi," tutur Sigit.

Selain vaksinasi, Kapolri juga tak henti-hentinya mengingatkan agar masyarakat disiplin terhadap protokol kesehatan. Dia ingin pemakaian masker kembali menjadi kebiasaan rutin di masa pandemi Covid-19 yang kembali melonjak.

"Salah satu penularan yang bisa terjadi manakala masyarakat di tempat kerumunan membuka masker," ujar Sigit.

Dalam kesempatan ini, dia menyebut Forkopimda untuk menyiapkan tempat isolasi terpusat (isoter), manakala ada masyarakat yang terpapar Covid-19, namun tak memungkinkan untuk melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah.

Menurutnya, dengan berada di tempat isoter maka petugas medis akan lebih mudah mengawasi dan memberi pelayanan kesehatan ke masyarakat.

"Di sana (isoter) disiapkan dokter, disiapkan obatnya setiap hari dicek. Ini akan bisa menjadi jauh lebih baik dibanding melaksanakan secara mandiri karena kita agak susah mengontrolnya dan risiko tak terjadi penularan tentunya akan sangat sulit diawasi," kata Sigit.

Lebih dalam, Kapolri meminta jajarannya di seluruh Indonesia untuk kembali mengaktifkan pelaksanaan PPKM mikro untuk mengawasi masyarakat di wilayahnya yang sedang melaksanaan isolasi mandiri.

"PPKM mikro memiliki tugas tambahan mengecek wilayahnya khususnya di wilayah yang diperlukan ada yang isoman diawasi secara ketat. Cek apakah sudah dapat obat atau belum. Kemudian dikontrol agar kita menjaga laju varian omicron ini kita kendalikan," ucapnya.

Selain itu, Sigit juga memberikan pengarahan kepada seluruh jajaran yang menggelar kegiatan vaksinasi serentak di Indonesia melalui sambungan virtual. Dia menekankan kesiapan dan pencegahan terkait lonjakan kasus pertumbuhan Covid-19.

Editor: Donald Karouw