3 Wisata di Tanah Bumbu Ini Diserbu Pengunjung, Ada yang Mirip Gua Pindul Jogja
TANBU, iNews.id - Tiga wisata di Tanah Bumbu (Tanbu), Kalimantan Selatan (Kalsel) diserbu wisatawan. Salah satunya gua purba yang dulunya dihuni manusia purba bahkan dikunjungi wisata luar negeri.
Kepala Dinas Kepemudaan Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Tanah Bumbu Hamalludin Taher menyebutkan keindahan dan keunikan objek wisata di wilayah tersebut mampu menarik wisatawan lokal hingga mancanegara. Bahkan setiap bulannya ada belasan ribu wisatawan datang ke Tanbu.
"Jumlah wisatawan yang datang ke Tanah Bumbu rata-rata mencapai 17.553 pengunjung/bulan," kata Taher, Kamis (26/1/2023).
Taher menuturkan wisatawan berasal Kalimantan yang mendominasi berkunjung ke Tanah Bumbu, yakni dari Kota Banjarmasin, Barabai (Hulu Sungai Tengah), Kandangan (Hulu Sungai Selatan), sedangkan dari Pulau Jawa asal Kota Bandung.
Sementara, wisatawan asal mancanegara, yakni Malaysia, Thailand, Singapura, India, Banglades, Pakistan dan paling banyak dari China.
Di Tanah Bumbu, Taher mengatakan terdapat tiga objek wisata yang masuk kawasan Geo Park Meratus, di antaranya Geo Site Goa Liang Bangkai di Desa Dukuh Rejo Kecamatan Mentewe, Geo Site Liang Akar di Desa Mentewe Kecamatan Mentewe, Geo Park Plagiograniteit di Desa Gunung Besar Kecamatan Simpang Empat.
Kepala Bidang Bidang Daya Tarik dan Destinasi Pariwisata Ari Dinas Kepemudaan Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Tanah Bumbu Herlianto menambahkan keunikan objek wisata Gua Liang Bangkai terdapat artefak atau benda purbakala, seperti alat perhiasan yang menunjukkan kecakapan kerja manusia pada zaman dahulu.
Artinya gua tersebut pernah dihuni oleh manusia purba jutaan tahun lalu yang dibuktikan dengan adanya situs bersejarah di dalamnya. Sehingga, dengan adanya situs tersebut mampu menarik wisatawan asing untuk datang ke objek wisata tersebut.
"Uniknya lagi, di dalam Gua Liang Bangkai juga terdapat beberapa gua di antaranya Gua Sumur, Gua Putri dan Gua Salju," ucap Ari.
Sedangkan, keunikan pada objek wisata Gua Liang Akar, yakni menyerupai dengan objek wisata Gua Pindul yang ada di Yogyakarta.
Di dalam goa liang akar terdapat sungai yang mengalir sehingga para wisatawan dapat menyusuri gua menggunakan river tubbing. Namun jarak objek wisata tersebut dengan Ibu Kota Kabupaten setempat kurang lebih mencapai 48 km.
Kemudian, keunikan Geo Park Plagiograniteit berupa bebatuan yang berbentuk menyerupai binatang Kingkong yang sedang duduk, dan batu tersebut memiliki tingkat kekerasan yang tinggi.
"Sebelumnya batu tersebut hendak di hancurkan untuk kebutuhan material bangunan, namun karena tingkat kerasnya sangat tinggi sehingga di lakukan penelitian. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh warga Malaysia mengatakan bahwa batu tersebut bagian dari fosil peninggalan pra sejarah sejak 150 juta tahun yang lalu," ujar Ari.
Ternyata batu itu memiliki tingkat kekerasan yang sangat tinggi bahkan, di dunia ini hanya tiga negara memiliki kekerasan batu tingkat tinggi yakni di Negara Yunani, Prancis dan di Indonesia yakni di Kabupaten Tanah Bumbu.
"Dari keunikan tiga objek wisata itulah yang menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Tanah Bumbu," ucapnya.
Editor: Nani Suherni