Namun, Nabi Yaqub meminta putra kesayangannya, Yusuf as menyimpan mimpi tersebut karena khawatir membuat iri 11 saudaranya.
Takwil mimpi Nabi Yusuf ini baru terealisasi sesudah selang empat puluh tahun kemudian, pendapat lain mengatakan sesudah delapan puluh tahun. Yang demikian itu terjadi ketika Nabi Yusuf mempersilakan kedua orang tuanya untuk menduduki kursi singgasananya, sedangkan semua saudaranya berada di hadapannya.
Takwil mimpi Nabi Yusuf as itu benar-benar terbukti ketika Yusuf as diangkat oleh Raja Mesir bernama Ar Rayyan ibnul Walid, sebagai perdana menteri di negeri Mesir.
Yusuf as menggantikan kedudukan orang yang pernah membelinya dahulu, yaitu suami perempuan yang pernah menggodanya hingga menjermuskan Yusuf ke penjara.
Allah SWT berfirman:
{هَذَا عَطَاؤُنَا فَامْنُنْ أَوْ أَمْسِكْ بِغَيْرِ حِسَابٍ وَإِنَّ لَهُ عِنْدَنَا لَزُلْفَى وَحُسْنَ مَآبٍ}
Artinya: Inilah anugerah Kami; maka berikanlah (kepada orang lain) atau tahanlah (untuk dirimu sendiri) dengan tiada pertanggungjawaban. Dan sesungguhnya dia mempunyai kedudukan yang dekat pada sisi Kami dan tempat kembali yang baik. (Shad: 39-40)
Raja Mesir itu kemudian masuk Islam setelah mendengarkan takwil mimpi yang dipaparkan Nabi Yusuf as.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait