Perwakilan peternak itik petelur asal kabupaten Tanah Bumbu mengadu kepada wakil rakyat di Gedung DPRD Kalsel. (Foto iNews.id/Zainal).

BANJARMASIN, iNews.id - Ratusan peternak itik petelur di Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) Kalimantan Selatan (Kalsel) menjerit karena usahanya terdampak pandemi virus corona atau Covid-19. Bisnis mereka juga terganggu lantaran membanjirnya produk telur itik asal Jawa Timur (Jatim) di daerah itu.

Jeritan para peternak itik petelur ini disampaikan perwakilannya, Mufsihuddin, saat menyambangi Kantor DPRD Provinsi Kalsel, Selasa (5/5/2020). Kehadirannya di rumah rakyat disambut anggota Komisi II DPRD Kalsel M Yani Helmi di ruang kerjanya.

"Selain karena pandemi Covid-19, keberlangsungan usaha kami makin terancam karena produk telur itik asal Jawa Timur membanjiri Tanbu. Kami tidak mampu jika harus bersaing dengan produsen besar yang nemiliki produk melimpah dan bisa menggunakan strategi subsidi silang,” kata Mufsihuddin.

Meski peternak itik petelur di Kabupaten Tanbu jumlahnya ratusan, masing-masing hanya memiliki kapasitas produksi yang sedikit. Karena itu, mereka sangat sensitif terhadap perubahan harga jual produk.

“Produksi telur Surabaya yang masuk ke Tanbu harganya lebih murah. Kalau kami ikuti harganya itu, kami bangkrut,” kata Mufsihuddin.

Mufsihuddin menambahkan, banyak dari kalangan peternak itik petelur di Kabupaten Tanbu bergantung pada permodalan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Karena itu, melalui DPRD Kalsel, dia meminta ada perlindungan pemerintah terhadap keberlangsungan usaha peternak lokal.

Anggota DPRD Kalsel M Yani Helmi prihatin mendengarkan pengaduan perwakilan peternak. Dia menyebutkan, hasil monitoringnnya ke daerah sebelumnya, nyaris semua pelaku usaha mengalami hal serupa.

“Tak hanya peternak, pekebun dan penambak ikan pun memang mengalami masa sulit di tengah masa pandemi saat ini,” katanya.

Dengan kondisi itu, dia mendorong Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Provinsi Kalsel dan masyarakat untuk sama-sama membantu dengan memilih produk lokal di tengah membanjirnya produk dari luar daerah.

“Ibu kepala Disbunnak, kami tahu beliau berkomitmen bahkan sampai ikut menjual hasil ternak petani lokal. Itu kami apresiasi. Tapi tidak cukup sampai di situ. Kecintaan masyarakat terhadap produk lokal juga harus ditumbuhkan,” ujar Yani.


Editor : Abay Fadillah Akbar

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network