BANJARMASIN, iNews.id - Klaster Pasar Sentra Antasari Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel), menjadi salah satu episentrum penyebaran virus corona yang terus diwaspadai Gugus Tugas Covid-19 Kota Banjarmasin. Sejak ditemukannya kasus Covid-19 di pasar itu, sudah lima orang meninggal dunia dari klaster tersebut.
“Dari lima klaster di Banjarmasin, ada dua yang masih terjadi potensi penularan, yakni klaster Antasari dan Pekapuran. Karena itu, dua klaster inilah kini menjadi perhatian kita. Khususnya Sentra Antasari karena ini merupakan pasar induk,” kata Jubir Tim Gugus Tugas Percepatan Penangan (TGTPP) Covid-19 Kota Banjarmasin, Machli Riyadi, Selasa (26/5/2020).
Hal ini disampaikan Machli saat rapat koordinasi TGTPP Covid 19-Kalsel yang dihadiri Ketua Harian Abdul Haris Makkie dan Wakil Ketua Harian Hanif Faisol Nurofiq, di aula Gedung Dekranasda Kalsel. Rapat ini turut dihadiri pengelola dan petugas pasar di Banjarmasin.
Menurut Machli Riyadi, sebagai pasar induk, Sentra Antasari ramai dikunjungi pedagang-pedagang pasar kecil lainnya di Kota Banjarmasin. Bila ada yang terinfeksi, maka akan berpotensi terjadinya penyebaran virus ke pasar-pasar lainnya di Kota Banjarmasin.
Dalam rapat tersebut juga muncul remodelling dalam upaya mencegah penularan virus corona di Kota Banjarmasin. Khususnya di pasar yang dari hasil evaluasi menjadi episentrum penyebaran virus corona.
Remodelling ini menurut Machli, merupakan penguatan protokol kesehatan yang didukung penuh oleh Pemprov Kalsel khususnya di pasar-pasar di Banjarmasin. Dukungan berupa bantuan penyedian masker, serta penambahan tandon air untuk cuci tangan. Selain itu, juga ada penambahan personel dan penyemprotan cairan disinfektan di kawasan pasar.
“Kita tidak menakuti masyarakat atau pedagang di pasar. Ini sebagai bentuk edukasi ke masyarakat untuk lebih disiplin mematuhi protokol kesehatan sehingga terhindar dari virus corona,” kata Machli.
Machli menambahkan, warga juga harus tetap menjaga jarak dan rajin mencuci tangan dengan sabun. Penggunaan masker tidak hanya untuk pengunjung, tapi juga pedagang.
Kabid Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan dan Pasar (PSDP dan Pasar) Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Banjarmasin, Ichrom M Tezar mengatakan, sangat mengharapkan kesadaran masyarakat, baik pedagang maupun pengunjung pasar.
“Saat rapid test di enam pasar yang lalu, ada empat petugas kami yang hasil rapid test-nya reaktif. Saat ini menunggu hasil uji swab. Bahkan satu orang dirawat di rumah sakit. Kami berharap hasil swabnya negatif,” kata Tezar, di sela rapat koordinasi tim gugus tugas itu.
Tezar mengakui, para petugas pasar juga sangat memerlukan alat pelindung diri (APD) dalam menjalankan tugas. “Selama ini kami beli (APD) secara mandiri, beberapa ada sumbangan dari pihak lain, termasuk pedagang,” ujarnya.
Editor : Abay Fadillah Akbar
Artikel Terkait