Sementara kelompok sipil bernama Justicia menyatakan, beberapa perempuan di penjara itu merasakan sakit pada perut mereka, sedangkan yang lainnya masih “berdarah”.
Kerusuhan September lalu pecah setelah orang-orang bersenjata berat menyerang penjara itu. Serangan tersebut terjadi ketika sebuah kelompok milisi dari kelompok separatis yang menyerukan kemerdekaan daerah sekitar Katanga, menyerbu Lubumbashi.
Sekitar 20 orang tewas dalam kekerasan itu, termasuk dua polisi yang dipenggal. Empat tahanan meninggal ketika mereka mencoba keluar dari penjara.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait