2. Bagajah Gamuling Baular Lulut
Pakaian adat Kalimantan Selatan selanjutnya yakni Bagajah Gamuling Baular Lulut. Seperti pengantin Jawa, pengantin tidak tidak mengenakan baju atau telanjang dada.
Namun, pengantin pria memakai aksesoris kalung samban, ikat pinggang dan penutup kepala. Sementara di bagian bawah, pengantin pria mengenakan celana dengan panjang di bawah betis. Celana itu juga dibalut dengan kain panjang yang motifnya halilipan untuk rok.
Biasanya, warna yang dikenakan dalam pakaian adat ini selalu terang yakni kuning atau keemasan.
Bagi pengantin perempuan, bajunya akan dipenuhi payet di bagian leher hingga dada. Payet juga terlihat terpasang di bagian bawah baju. Sementera untuk bawahnya, pengantin perempuan menggunakan kain bermotif halilipan juga. Untuk mahkotanya hampir sama dengan pengantin pria. Bedanya terletak pada konde, mahkota, kembang goyang dan kuncup melati.
3. Baju Adat Tanah Bumbu
Pakaian adat Kalimantan Selatan selanjutnya yakni yang sempat viral pada tahun 2021 tepatnya di Hari Lahir Pancasila pada tanggal 1 Juni. Baju adat Tanah Bumbu ini dikenakan Presiden Joko Widodo.
Diketahui jika baju ini merupakan busana masyarakat Pagatan, sebuah kelurahan di Kabupaten Tanah Bumbu yang mayoritas penduduknya suku Bugis. Baju adat ini menggunakan kain tenun Pagatan yang dipakai sebagai sarung dan laung atau penutup kepala.
Menurut sejarah, sarung tenung Pagatan hanya dipakai oleh bangsawan suku Bugis. Setiap yang melekat pada pakaian adat ini memiliki filososif.
Rinciannya, sarung bermakna manusia terampil dan pekerja keras. Kemudian Laung sebagai kewibawaan dan keperkasaan. Selanjutnya bagian dalam baju yang disebut teluk bahana merupakab simbol Nusantara yang agamis.
Bagian luar baju disebut cekak musang tanpa kancing memiliki makna tingginya budi pekerti dan menghargai perbedaan. Celana menjadi simbol kesetiaan ada juga ikat pinggang mewakili simbol kesederhanaan. Sementara kembang emas di dada bagian kiri sebagai simbol pemimpin yang bijaksana.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait