BANJARMASIN, iNews.id - Polwan tangguh di Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) Bripka Astri Theresia berhasil mengukir sejarah menjadi bagian pasukan perdamaian dunia di bawah organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Sudan. Dia satu dari 140 personel Polri yang dikirim ke negara konflik di Afrika Utara itu selama satu tahun enam bulan dimulai sejak 9 Maret 2019 sampai 26 September 2020.
Bripka Astri Theresia tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Garuda Bhayangkara (Garbha) II Formed Police Unit (FPU) 11 Indonesia. Theresia tak sendiri, sebanyak 15 personel polwan dari berbagai Polda bergabung dalam Satgas FPU 11 Indonesia.
Khusus Polda Kalsel mengirimkan empat personel, tiga polisi laki-laki dan satu polwan yaitu Bripka Astri Theresia, Bripka Hidayattulah, Brigadir I Wayan S.P Mahardika dan Brigadir Moh. Modassir.
Menjalankan misi pemeliharaan perdamaian dunia di bawah organisasi internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau United Nations (UN) di Darfur, Sudan, jadi pengalaman berharga bagi Tere, begitu biasa Astri Theresia disapa.
Baginya, dinas di luar negeri merupakan impian yang terwujud. Meski segala tantangan dan rintangan harus dilewati begitu berat terutama berpisah sementara dengan keluarga.
Sejak tahun 2008 dalam format FPU baru, FPU 11 Indonesia menjadi FPU Indonesia pertama yang mengirimkan polwan ke daerah misi Darfur, Sudan, pada 2019.
Sebanyak 15 polwan di FPU 11 Indonesia pun berhasil mengukir prestasi di daerah misi, terutama dalam misi kemanusiaan dan misi kebudayaan.
Banyak apresiasi dari pejabat UNAMID maupun masyarakat lokal di daerah misi yang menjadikan polwan sebagai salah satu centre point terlaksananya misi penjaga perdamaian.
Menurut Tere, sikap dan cara bertindak dari sisi perempuan tentu menjadikan pelaksanaan tugas di lapangan menjadi berbeda. Kelembutan dan tutur kata membantu kelancaran dalam bertugas khususnya saat berhadapan dengan perempuan dan anak-anak di daerah misi.
Di samping kemampuan fisik prima, personel juga wajib menguasai bahasa asing, terutama bahasa Inggris. Khusus penugasan di Sudan sebuah negara dengan populasi muslim yang masih masuk dalam kawasan Timur Tengah, personel Polri juga dibekali kemampuan bahasa Arab agar bisa berkomunikasi dengan masyarakat di sana.
"Setelah terpilih, kami diberikan pelatihan termasuk belajar bahasa Arab di pusat latihan multi fungsi di Cikeas, Bogor Jawa Barat," kata Tere menceritakan persiapannya sebelum berangkat ke Sudan kala itu.
Tere menuturkan, tidak semua personel Polri bisa merasakan tugas spesial dikirim ke luar negeri. Untuk itulah, dia sebagai polwan sangat bersyukur dengan apa yang telah diraih.
"Pimpinan Polri memberikan kesempatan yang sama kepada polwan untuk bersaing dengan polki. Mari para srikandi di Bhayangkara kita tunjukkan kemampuan terbaik kita mengabdi tanpa batas demi masyarakat, bangsa dan negara," kata alumnus SMKN 5 Banjarmasin itu.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait