NEW YORK, iNews.id - Tragedi serangan teroris 11/9 di New York, 20 tahun lalu masih banyak menyimpan kisah yang belum diunggah ke publik. Salah satunya, seekor anjing polisi bernama Atlas yang berjibaku selama 3.000 jam mencari korban.
Atlas tak sendiri, dia ditemani pawangnya Robert Schnelle (60). Mereka mencari korban tewas dan selamat di bawah reruntuhan gedung WTC atau Ground Zero, New York, Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari The Sun, kala itu, 11 September 2001, keduanya tiba di lokasi sekitar 45 menit sebelum menara pertama runtuh. Keduanya bergegas masuk membantu mengevakuasi pekerja yang ketakutan.
Hari itu menjadi awal tujuh bulan dengan sif 12 jam bagi keduanya membantu mencari korban. Bersama ribuan penyelamat lain, mereka bekerja keras mengevakuasi korban hingga Mei 2002.
Sebelum serangan teroris mengguncang AS, Atlas baru saja selesai menjalani pelatihannya. Atlas langsung diterjunka ke lokasi kejadian bersama Schnelle yang merupakan pawang di NYPD.
"Atlas anjing yang sangat muda yang baru saja menyelesaikan pelatihannya. Saya masih kagum dengan bagaimana dia bekerja di Ground Zero dalam kondisi seperti itu," katanya.
Meski demikian, keduanya melakukan hal terbaik yang mereka bisa. Schnelle merasa sangat bangga dengan Atlas.
"Momen tersulit yang masih menghantui saya sampai hari ini adalah kami tidak menemukan korban selamat setelah hari pertama," katanya.
Dia berkisah, setelah 45 menit berlomba keluar masuk gedung untuk membantu pekerja yang berlumuran darah dan memar, menara pertama runtuh.
"Ketika menara pertama jatuh, saya bisa berada di bawah truk penyelamat layanan darurat polisi NYPD bersama beberapa petugas polisi lainnya untuk menghindari puing-puing," katanya.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait