JAKARTA, iNews.id - Situs Lawang Sanga di Kampung Mandalangan Kelurahan Kasepuhan Kecamatan Lemahwungkuk Kota Cirebon, Jawa Barat (Jabar), tepatnya di depan Sungai Kriyan Cirebon menyimpan kisah yang jadi pelajaran. Konon, Situs Lawang Sanga itu berkaitan dengan anak Sultan yang dikutuk jadi buaya putih.
Masyarakat sekitar meyakini, buaya putih yang hidup di Sungai Kriyan itu sebagai penjaga situs Lawang Sanga merupakan jelmaan anak sepuh pertama Sultan Syamsudin Marta Wijaya bernama Elang Angka Wijaya yang dikutuk.
Juru Kunci Lawang Sanga, Suwari menceritakan, pada masa Sultan Sepuh Marta Wijaya mempunyai seorang anak yang bernama Elang Angka Wijaya. Konon, sang pangeran memiliki kebiasaan makan sambil tiduran dan kalau habis makan, minum dan lain sebagainya, merebah di atas lantai. Lama-kelamaan kebiasaan buruk sang pangeran diketahui sang ayahnya.
“Kamu itu kalau habis makan, tidak lain kerjanya hanya merebah saja, kamu seperti buaya,” kata sang Sultan.
Konon, seucap kata dari orang tua zaman dahulu akan langsung terkabul. Usai mendengar apa kata Sultan, Pangeran Angka Wijaya pun berucap dan meminta izin kepada ayandanya untuk pergi.
“Ayahanda, saya tidak kuat lagi berdiam di keraton Nimas Pakunwarti,” kata pangeran.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait