Menurut Muttaqin, perkembangan pandemi di Kota Banjarmasin seharusnya menuntut warga menjadi lebih sadar untuk meningkatkan kewaspadaan, edukasi. Masyarakat juga harus terlibat secara lebih luas untuk penerapan protokol kesehatan.
"Pemerintah harus merancang strategi baru penanganan pandemi sebab PPKM dan PPKM Mikro di daerah ini, khususnya dalam mencegah lonjakan kasus di Kota Banjarmasin yang belum maksimal hasilnya," ujarnya.
Berdasarkan pengolahan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan, bertambah 532 kasus baru di Banjarmasin menjadikan total kasus secara kumulatif menjadi 5.981 orang.
Banjarmasin juga berkontribusi sebesar 34 persen dari 1.590 kasus baru di tingkat provinsi pada 1-9 Maret 2021. Adapun jumlah kasus aktif di Banjarmasin per 9 Maret mencapai 542 kasus atau 26 persen dari total kasus aktif provinsi dengan jumlah 2.123 kasus.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait