Kabar Duka, Ulama Karismatik Kalsel Abah Guru Danau Meninggal Dunia (foto: Tangkapan Layar)

Pengembaraan ilmiah Guru Danau tidak hanya terbatas di Bangil, namun juga membawanya berkunjung ke sejumlah wilayah di Pulau Jawa, seperti Pasuruan, Jember, Malang, Wonosobo, Purwokerto, Solo, dan Yogyakarta, menemui ulama dan habaib terkemuka di sana. Di antara ulama atau habaib yang dia temuinya KH Hamid Pasuruan, Habib Saleh al-Hamid Jember, Mbah Malik Purwokerto, Kyai Syakur Wonosobo, Habib Abdullah bin Abdul Qadir Bilfaqih Malang, Habib Anis al-Habsyi Solo, dan Habib Ahmad Bafaqih Tempel Yogyakarta. Dari mereka, Guru Danau belajar sejumlah ilmu, amalan, dan mengambil tarekat tertentu.

Pada tahun 1980, Guru Danau menikah dengan Hj Jamilah binti Maskur dari Bitin. Dari perkawinan tersebut, mereka dikaruniai tiga belas orang anak. Guru Danau tidak hanya mengejar ilmu agama, tetapi juga membuka pengajian agama di Desa Bitin pada tahun 1980 dan mengajar di Pesantren Salatiah. Tahun berikutnya, pada tahun 1981, dia kembali membuka pengajian di kampung halamannya, Danau Panggang.

Pengajian Guru Danau tidak hanya sebatas di Bitin dan Danau Panggang. Pada dekade 1990-an, dia membuka pengajian di Mabuun Tanjung, Kabupaten Tabalong. Awalnya, Mabuun merupakan tempat yang dipenuhi oleh pelacuran dan perjudian. Guru Danau berhasil mengubahnya dengan membuka pengajian, yang sekarang dihadiri oleh puluhan ribu jamaah.

Meski memiliki tiga pengajian besar dan membina empat pesantren, Guru Danau juga aktif bekerja dan berbisnis. Sejak muda, dia sudah terlibat dalam berbagai usaha seperti bertani, berdagang, dan bisnis lainnya. Salah satu usaha yang sukses adalah bisnis sarang burung walet di daerah Tanjung, yang memberikannya keuntungan milyaran rupiah. Guru Danau juga memiliki tanah sebagai investasi yang bisa dijual suatu saat.

Meskipun menjadi ulama kaya dan mandiri, Guru Danau tetap mempertahankan penampilan sederhana dan bersahaja. Rezeki yang ia peroleh dari bisnisnya tidak digunakan untuk bermegah-megah, melainkan untuk kepentingan dakwah Islam. Kemandiriannya memungkinkan dia untuk membiayai pembangunan komplek pengajian dan pesantren tanpa meminta bantuan dari pihak lain.


Editor : Nani Suherni

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network