BANJARMASIN, iNews.id - Jumlah desa sangat tertinggal di Provinsi Kalimantan Selatan, tersisa 13 dari 254 desa. Sedangkan desa tertinggal sisa 223 dari 1.184 desa.
Data tersebut berdasarkan Indeks Desa Membangun (IDM) di Kalsel selama 4 tahun sejak 2016 hingga 2020. IDM merupakan potret perkembangan pembangunan pedesaan yang dikembangkan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggai dan Transmigrasi sejak 2015.
IDM menggunakan indeks ketahanan sosial, ekonomi dan indeks ketahanan ekologi/lingkungan. Indikator itu dikembangkan berdasarkan konsepsi bahwa untuk menuju desa maju dan mandiri, perlu kerangka kerja pembangunan berkelanjutan.
Aspek pembangunan desa menjadi indikator seperti sosial, ekonomi dan ekologi menjadi kekuatan dan kemampuan desa untuk mensejahterakan kehidupan masyarakat.
"IDM Kalsel terus meningkat dalam empat tahun terakhir. Hasilnya, sudah ada enam desa mandiri di provinsi ini," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Kalsel, Zulkifli, Kamis (13/8/2020).
Zulkifli mengakui pelaksanaan awal program membangunan desa sejak tahun 2016 dan hasilnya satu desa mandiri di Kabupaten Tanah Bumbu.
"Kemudian hingga 2020 ini, bertambah enam desa lagi yang menjadi mandiri. Rinciannya, dua desa mandiri di Kabupaten Tanah Laut, tiga desa di Kabupaten Kotabaru dan satu desa di Kabupaten Barito Kuala," ujar Zulkifli.
Menurut dia, kemajuan pembangunan desa berkat sinergitas antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota se-Kalsel. Karena, IDM merupakan implementasi Undang-undang Desa dengan dukungan dana desa yang bersumber dari APBN dan APBD.
"Pembangunan pedesaan ini, tidak terlepas dari kepemimpinan kepala daerah dan instansi terkait lainnya," kata dia.
Berkurangnya jumlah desa tertinggal dan sangat tertinggal ini, berdampak pada menurunnya angka kemiskinan di Kalsel. Saat ini, Kalsel menduduki urutan ketiga angka kemiskinan terkecil di Indonesia di bawah DKI Jakarta dan Bali.
Editor : Faieq Hidayat
Artikel Terkait