Dikatakan Birhasani, walaupun ada yang bisa dipanen, tetapi hanya berkisar 15 persen dibandingkan saat normal. Situasi ini memengaruhi pasokan dan distribusi ke pasar yang berdampak pada kenaikan harga cukup tinggi.
Meskipun ada alternatif lain, seperti memilih cabai tiung maupun cabai taji yang ada di Kalsel, suplai tidak mencukupi sehingga harus dibantu dari daerah lain.
“Setidaknya per dua hari, kita mendatangkan cabai dari luar daerah, yaitu dari Sulawesi dan Jawa Timur sebanyak dua hingga tiga ton per dua hari, sehingga dapat membantu meskipun harganya sudah tinggi,” kata Birhasani.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait