Dia mengatakan sepakbola sejatinya alat pemersatu bangsa yang digemari mayoritas masyarakat Indonesia, bahkan dunia. Untuk itulah, jatuhnya korban jiwa hanya karena suatu pertandingan sepakbola tidak boleh lagi terulang.
"Fanatisme boleh namun tetap harus terukur dan rasional. Mari tanamkan dalam hati jika kalah menang dalam pertandingan sepakbola adalah hal biasa, itulah hakikat olahraga," ujarnya.
Dia mengajak masyarakat di kota itu terkhusus para suporter yang menjadi penggemar klub sepakbola untuk tetap menjaga situasi kondusif dan mencegah potensi aksi anarkis yang berujung timbulnya korban jiwa.
"Kami berterima kasih kepada suporter Barito Putera dan penggemar klub lainnya di Liga 1 yang selama ini bertanding tandang di sini selalu aman dan kondusif," ucapnya.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait