PARINGIN, iNews.id – Desa Wonorejo, Kecamatan Juai, Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), kini hanya dihuni oleh lima kepala keluarga (KK). Seperti warga lainnya yang telah lebih dulu pindah, mereka pun kini bersiap-siap meninggalkan tanah itu.
Dari pantauan Sabtu (18/4/2020), lima KK yang tersisa di Desa Wonorejo juga berangsur-angsur mulai membenahi perabot rumah tangganya untuk berpindah ke tempat tinggal yang baru. Di lokasi juga tampak sekretaris desa bersama aparat desa setempat bergotong royong mengamankan aset desa yang masih tersisa.
Seluruh warga Desa Wonorejo memang harus segera berpindah tempat tinggal. Mereka mesti keluar dari tanah yang subur dan pernah menjanjikan sebagai lahan untuk bercocok tanam, beternak hingga perkebunan karet itu.
Menurut Sekretaris Desa Wonorejo, Agus Priyanto, sejak aktivitas pertambangan semakin mendekati kampung mereka, sebagian warga terpaksa harus pindah ke desa tetangga, yakni Desa Sumber Rezeki. Termasuk para aparat Desa Wonorejo. Bahkan, sebagian lagi pindah ke luar Kalimantan.
“Aktivitas pertambangan sudah terlalu dekat. Selain itu memang karena lahan sudah dibebaskan sehingga warga yang masih bertahan berangsur-angsur berbenah dan mulai pindah dari desa ini,” katanya.
Sejak 2005 berangsur-angsur hingga saat ini, kata dia, semua lahan pertanian, perkebunan, hingga perumahan telah dibebaskan oleh PT Adaro Indonesia, perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batu bara. Kini yang tersisa satu bangunan Polindes milik Pemerintah Kabupaten Balangan.
“Sementara fasilitas pemerintah, seperti jalan, sekolah, tempat ibadah sebagian sudah diganti pihak perusahaan melalui tim penilai independen (aprisal),” katanya.
Dua tahun kemudian, berdasarkan petunjuk Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Kalsel memerintahkan alokasi dana desa (ADD) tak boleh disalurkan lagi. ADD itu kemudian diserahkan ke kas negara.
Pemkab Balangan kemudian melaporkan ke Pemprov Kalsel dan Kemendagri untuk mengusulkan penghapusan Desa Wonorejo. Namun, hingga saat ini belum ada keputusan resmi terkait penghapusan Desa Wonorejo, di Kecamatan Juai tersebut.
Jika diakses dari Banjarmasin, ibu kota Provinsi Kalsel, menuju Desa Wonorejo berjarak sekitar 230 kilometer. Desa Wonorejo mulanya memiliki warga sekitar 1.000 jiwa dengan 300 KK.
Selain untuk menjamin warga di sana, pemerintahan Desa Wonorejo tetap ada untuk transisi. Sebab, Desa Wonorejo diwacanakan untuk digabung ke Desa Sumber Rezeki, desa yang bersebelahan dengan desa tersebut. Sebagian lahannya pun sudah dibebaskan.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait