BANJARMASIN, iNews.id - Pelaku pembuangan bangkai kucing di kawasan Jalan Lingkar Dalam Selatan Kota Banjarmasin mengaku tidak melakukan penganiayaan. Kucing yang dibuang itu mati karena terserang penyakit.
Dalam video klarifikasinya, pengelola Green Petshop Y (20) beserta karyawan JS (21) meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia terkhusus warga Banjarmasin serta para komunitas pencinta kucing. Dari hasil pemeriksaan bahwa Kucing tersebut memang berasal dari Green Petshop, yang terserang penyakit infeksi saluran pencernaan dan pernafasan/susfec virus. Sebelumnya sempat dilakukan perawatan intensif oleh pihak Green Petshop namun tidak tertolong.
"Jadi kucing-kucing itu tidak dianiaya, melainkan karena terserang penyakit dan sebelumnya telah dilakukan perawatan," ucap Kasat Reskrim Kompol Alfian Tri Permadi, di Banjarmasin dikutip dari akun resmi Polresta Banjarmasin, Jumat (12/2/2021).
Selain itu, pengelola Green Petshop sebelumnya sudah memberikan uang perawatan/penguburan kepada saudara JS. Dia memerintakan untuk mengubur serta menunjukkan tempat penguburannya.
"Sebelumnya kucing tersebut sudah meninggal terakumulasi, namun saudara JS selalu menunda perintah pengelola petshop," ucap Kasat Reskrim.
Lebih lanjut, Alfian juga menjelaskan bawah JS ini terlalu lama menunda penguburan kucing tersebut dan takut dimarahi pemilik lahan.
Kemudian JS pun meletakan saja kucing tersebut di pinggir jalan dan menyangka bau dari kucing tersebut tidak akan mengeluarkan bau yang tidak menyenangkan.
"JS ini takut dimarahi oleh pemilik lahan, kemudian meletakan begitu saja belasan bangkai kucing itu di pinggir jalan, " tuturnya.
Untuk diketahui, bangkai kucing yang ditemukan di pinggir jalan berjumlah 15 dan yang ada pemiliknya berjumlah 8, sisanya 7 kucing liar yang dirawat di petshop tersebut.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait