Contohnya SMPN 7 Banjarmasin hanya mengisi 30 persen dari kapasitas ruang kelas. Sedangkan SMPN 10 Banjarmasin menyatakan akan mengisi 50 persen dari kapasitas ruang kelas saat menjalankan pembelajaran tatap muka.
Dinas Pendidikan, menurut Totok, akan mengevaluasi penyelenggaraan pembelajaran tatap muka di empat SMP peserta simulasi.
"Hasil simulasi empat sekolah ini kami evaluasi lagi nanti. Jika memungkinkan bisa diterapkan seterusnya. Namun sebaliknya, jika ternyata tidak memenuhi standar protokol kesehatan maka dihentikan," katanya.
Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin juga mempertimbangkan untuk menyelenggarakan kembali pembelajaran tatap muka di sekolah dasar mulai tahun depan karena kasus penularan Covid-19 sudah melandai.
Editor : Faieq Hidayat
Artikel Terkait