Cabai unik yang hanya bisa tumbuh maksimal di desa tersebut, kata dia, saat ini sudah memasuki musim panen, luas lahan 148 hektare. "Baru 25 persen lahan yang di panen. Bisa sampai 20 kali panen," ucapnya.
Menurutnya, saat panen pertama untuk satu hektare bisa mendapatkan 35 kg cabai rawit hiyung. Dia menjelaskan, di sentra cabai rawit hiyung terdapat 250 petani yang menanam di lahan seluas 148 hektare itu.
Sedangkan, untuk kebutuhan di rumah produksi cabai rawit hiyung, kata dia, hanya memerlukan satu ton cabai basah untuk dijual kemasan berbagai macam olahan.
"Jadi masih bisa memenuhi kebutuhan cabai basah," katanya.
Sementara terkait kenaikan harga tersebut, kata dia diharapkan petani tetap bertahan sampai habis waktu panen
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait