4. Rumah Apung di Sungai Mahakam
Sejumlah rumah apung melintas di Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Bangunan rumah apung layaknya rumah di darat, dilengkapi dengan perabotan rumah tangga. Untuk listrik, rumah apung menggunakan tenaga diesel dan tenaga surya.
Bagi masyarakat setempat, Sungai Mahakam bukan hanya dimanfaatkan untuk mata pencaharian, tetapi juga menjadi tempat tinggal masyarakat. Rumah apung ini menjadi tanda bahwa keberadaan Sungai Mahakam penting bagi masyarakat Kalimantan Timur.
Hal ini sesuai falsafah penduduk asli Kutai, sekali minum air Sungai Mahakam akan terpikat hati serta ingin kembali lagi untuk menetap di Kalimantan.
Bagi pengunjung yang ingin mendapatkan pengalaman tinggal di rumah apung, dapat mencoba penginapan terapung di pedalaman hulu Mahakam, tepatnya di Desa Muara Muntai Ilir, Kecamatan Muara Muntai, Kutai Kartanegara. Penginapan ini disuguhi pemandangan langsung yang mengarah ke Sungai Mahakam, serta dapat menyaksikan matahari terbenam.
5. Tempat Tinggal di Dalam Gua
La Udu (50) warga Kota Baubau, Sulawesi Tenggara tinggal di dalam gua. Untuk menuju ke sana, perlu menggunakan perahu sampan. Diketahui, dia tidur di dalam sela bebatuan yang beralas pecahan perahu.
Kehidupannya bak era manusia purba. Lokasi gua berada di bawah tebing dengan ketinggian sekitar 100 meter dari jalan utama. Gua untuk tempat tinggal La Udu berada di tepi laut. Mereka memilih tinggal di dalam gua lantaran tidak mempunyai rumah serta tidak ingin menyusahkan keluarganya.
Semenjak orang tuanya meninggal dunia serta saudaranya menikah, dia memutuskan untuk tinggal di gua. Pada Februari 2020, Pemerintah Kota Baubau berencana membuat rumah yang layak untuk La Udu yang sudah 10 tahun tinggal seorang diri di goa.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait