Terekam CCTV, Pencuri Motor Minta Tolong Pemulung Angkut ke Mobil

BANJARBARU, iNews.id - Aksi pelaku pencurian motor yang membawa mobil di Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel) terekam kamera CCTV. Dalam rekaman, pelaku minta bantuan pemulung untuk mengangkut motor itu ke mobil.

Pencurian sepeda motor merek Honda Vario warna orange DA 6586 PAC itu terjadi pada Kamis (7/10/2021) di Jalan Karang Anyar 1 Kelurahan Loktabat Utara.

Baca Juga

Siswa Positif Covid-19, PTMT di SMPN 10 Depok Dihentikan Sementara

Kapolsek Banjarbaru Kota AKP Shofiyah mengatakan, pencurian berawal saat pelaku dengan menggunakan mobil Freed warna hitam melintas di depan toko Maliki laundry. Pelaku saat itu melihat sepeda motor milik korban di parkir di depan toko tersebut. Selanjutnya pelaku meminta bantuan pemulung untuk mengangkat sepeda motor tersebut ke dalam mobil.

"Ternyata seorang pemulung yang kebetulan melintas di tempat itu dan diminta tolong oleh pelaku untuk mengangkatkan sepeda motor curian tersebut ke dalam mobil," ucapnya dikutip dari portal resmi Polsek Banjarbaru Kota, Rabu (20/10/2021).

Baca Juga

Sebut Bir dan Sabu Halal, Komika MC Danny Dilaporkan ke Polisi

Saat itu, pelaku beralasan jika sepeda motor tersebut kunci kontaknya hilang. Pemulung tersebut mau ikut membantu dan diberikan upah Rp15.000.

"Pemulung tidak mengetahui bahwa sepeda motor tersebut merupakan barang curian, selanjutnya sepeda motor curian tersebut dibawa oleh pelaku," katanya.

Baca Juga

Penurunan Level PPKM, Jumlah Penumpang KRL Jogjakarta-Solo Terus Meningkat

Setelah melakukan penyelidikan hampir 10 hari akhirnya Unit Buser Polsek Banjarbaru Kota (Macan Kota) memangkap pelaku inisial JN (42) warga Kecamatan Babirik, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU).

Saat dilakukan penangkapan pelaku yang terkenal licin tersebut melakukan perlawanan dan sempat bergulat dengan petugas. Tembakan peringatan bahkan sudah dilakukan, namun tidak diindahkan pelaku.

Akhirnya dengan tindakan tegas terukur petugas memberikan tembakan ke kaki kanan dan kiri pelaku untuk melumpuhkan.

Editor: Nani Suherni