Rumah Anggota DPRD Kalsel Dilempari Bom Molotov, Polisi Gerak Cepat Tangkap 3 Pelaku

BANJARMASIN, iNews.id - Rumah anggota DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) Jihan Hanifha dilempari bom molotov di Jalan Ahmad Yani Km 39, Kelurahan Jawa, Kecamatan Martapura Kota, Kabupaten Banjar, Selasa (25/4/2023). Polisi bergerak cepat dengan menangkap tiga pelaku pelemparan. 

Kapolda Kalsel Irjen Pol Andi Rian R Djajadi mengatakan, penangkapan pelaku dilakukan petugas gabungan dari Satuan Reskrim Polres Banjar dibantu Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Kalsel. Polisi yang menyelidiki kasus ini dengan cepat menangkap para pelaku.

Baca Juga

OTK Serang Pos Polisi di Pinrang Terekam CCTV, Terbakar setelah Dilempar Bom Molotov

"Saya baru saja mendapat laporan dari Kapolres Banjar AKBP M Ifan Hariyat ada tiga orang yang sudah diamankan hari ini. Salah satunya pelaku utama berinisial MZ yang merupakan mantan saudara ipar dari korban," ujarnya, Kamis (27/4/2023).

Saat penggeledahan di rumah pelaku MZ, petugas juga menemukan senjata api beserta amunisi. Polisi pun akan mengecek terkait senjata api ini apakah asli pabrikan atau rakitan.

Baca Juga

Ngeri! Tawuran Remaja di Palembang Pakai Bom Molotov dan Parang

"Tentunya tersangka selain dijerat kasus pembakaran juga dikenakan Undang-Undang Darurat terkait penguasaan senjata api," katanya.

Baca Juga

Bawa Panah hingga Bom Molotov, 7 Anggota Geng Motor di Takalar Diamankan Polisi

Sementara untuk motifg, Kapolda menyebut berdasarkan hasil pemeriksaan sementara diduga terkait pembagian harta warisan. Hal ini dikuatkan keterangan korban jika pelaku sempat datang ke rumah. Kedatangan pelaku setelah meninggalnya orang tua korban dengan menuntut pembagian harta.

"Jadi kami tegaskan di sini tidak ada motif politik, namun konflik keluarga," ujar jenderal bintang dua tersebut.

Baca Juga

2 Lapak Dagangan Warga Lhokseumawe Dilempar Bom Molotov

Diketahui peristiwa pelemparan bom molotov di kediaman anggota Komisi III DPRD Kalsel itu mengakibatkan kerusakan mobil Pajero milik almarhum ayah korban.

Editor: Donald Karouw