Rumah Adat Kalimantan Selatan
JAKARTA, iNews.id – 10 rumah adat Kalimantan Selatan memiliki banyak bentuk yang beda-beda dan wajib Anda ketahui. Suasana tradisional di rumah adat ini memiliki keunikan, sehingga membuat Indonesia semakin kaya akan keberagaman nya.
Seperti yang kita ketahui, setiap daerah di Indonesia memiliki pesona alam dan berbeda satu sama lain. Kalimantan terdiri atas lima provinsi, yaitu Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat dan Kalimantan Utara. 10 rumah adat Kalimantan Selatan wajib Anda ketahui.
Kalimantan Selatan memiliki budaya yang unik salah satunya rumah adat. Mari kita ungkap 10 rumah adat Kalimantan Selatan yang unik. Berikut ulasan yang dirangkum iNews.id, Senin (6/9/2021).

10 rumah adat Kalimantan Selatan urutan pertama dinamakan Bubungan tinggi. Rumah adat ini memiliki atap yang bubungan atap yang tinggi. Dahulu, rumah ini merupakan tempat tinggal golongan bangsawan atau pedagang kaya. Di kanan–kiri bangunan induk terdapat anjung dan memiliki atap pelana yang meruncing tinggi.
Suku Banjar mendiami salah satu rumah adat ini, rumah yang memiliki fondasi utama kayu ulin, kayu lanan dan kayu damar putih. Rumah ini terbagi atas beberapa ruangan, yaitu ruangan terbuka, ruang setengah terbuka dan ruang dalam.
Selanjutnya, Rumah ini merupakan salah satu 10 rumah adat Kalimantan Selatan dari suku Banjar. Rumah adat ini merupakan pengembangan dari Rumah Balai Bini yang menambahkan lapisan atap perisai. Awalnya kontruksi bangunan induk, memiliki bentuk segi empat memanjang dari bagian depan ke belakang yang ditutup dengan atap perisai.

Masyarakat Kalimantan Selatan memiliki beberapa desain tradisional dari rumah adat berdasarkan fungsinya. Salah satunya adalah rumah gajah baliku yang difungsikan sebagai tempat tinggal bagi masyarakat biasa. Rumah adat ini memiliki atap pada ruang tamu berbentuk atap gajah. Lantai yang sejajar pada rumah ini memiliki arti, bahwa ada kesataraan bagi penghuni.

Urutan kelima dalam 10 rumah adat Kalimantan Selatan ini berlokasi di Pesayangan Barat Martapura. Rumah ini berbentuk segi empat yang memanjang dari depan ke belakang dengan menggunakan atap perisai buntung yang dalam bahasa banjar disebut atap hidung bapicik. Atap perisai buntung ini menutupi mulai ruang Surambi Pamedangan hingga ruang-ruang yang ada di belakangnya.
Rumah adat Kalimantan selatan keenam adalah rumah adat Palimbangan. Rumah ini juga ada di Kelurahan Pasayangan Barat Martapura. Rumah jenis Palimbangan ini memakai anjung beratap pelana. Di zaman Kesultanan Banjar rumah tipe ini digunakan sebagai hunian para tokoh agama (islam) dan para Alim Ulamanya.
Selanjutnya, Rumah ini juga ada di Kelurahan Pasayangan Barat Martapura. Arsitektur rumah batu merupakan bukti adanya proses eklektikisme dalam arsitektur setempat. Gaya eklektik sebagai gaya yang memadukan berbagai unsur yang dianggap menarik ke dalam bentuk baru. Intensitas kontak budaya ini merupakan bagian utama dari proses akulturasi budaya yang meningkat setelah runtuhnya kerajaan Banjar pada pertengahan abad ke-19.

Rumah tradisional balai laki mempunyai dimensi yang lebih kecil dari jenis hunian adat Palimbangan. Rumah adat ini menjadi hunian untuk para punggawa mantra dan prajurit pengawal keamanan Kesultanan Banjar.

Rumah ini dihuni oleh rakyat biasa. Umumnya rumah ini merupakan rumah para pekerja dan petani yang tinggal. Rumah adat ini memiliki atap yang super panjang dan memiliki atap pela serta limas dalam posisi melintang. namun rumah adat ini belum banyak diketahui oleh masyarakat Indonesia.
Urutan terakhir yaitu Rumah Joglo Gudang dengan nama lain rumah bulat. Rumah ini terdapat di Desa Penghulu, Marabahan, Barito Kuala. Bentuk dari rumah ini terdiri atas 3 susunan atap limas yang berderet ke belakang dengan tambahan atap limas yang lebih kecil pada paling belakang.
Nah, inilah 10 rumah adat Kalimantan Selatan yang bisa menambah wawasan Anda untuk mengetahui keragaman bentuk rumah adat ini. Semoga Informasi di atas bermanfaat.
Editor: Nani Suherni